Nasional

Kurangi Polusi Udara, Luhut Minta Jokowi Naikkan Pajak Motor Bensin

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 19/01/2024 09:54 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah saat ini tengah berperang melawan polusi udara.

"Sekali lagi saya ingin menggarisbawahi air pollution ini itu tidak mengenal pangkat jabatan, tidak mengenal posisi, agamamu, suku mu itu dia ke siapa saja bisa kena. Ini yang jadi musuh bersama, kalau di tentara itu seperti perang raya semesta, kita melawan satu polusi udara yang kita bikin sendiri," kata dia saat berbicara di tayangan video di merek mobil baru, Build Your Dream (BYD), di Jakarta, Kamis (18/1).

Luhut juga mengungkap bakal mengusulkan kenaikan pajak sepeda motor nonlistrik untuk menekan polusi udara, khususnya di DKI Jakarta.

"Kita juga tadi rapat, berpikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor nonlistrik," kata dia.
Ia menjelaskan kenaikan pajak motor itu nantinya bakal dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta api cepat. Walau demikian dia tak mendetailkan pajak motor apa yang dimaksud.

Menurut Luhut usulan itu akan dibahas saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah itu diharapkan ada regulasi turunan untuk menaikkan pajak motor bensin.

Polusi udara di kawasan Jabodetabek belakangan memang menjadi sorotan publik. Sektor transportasi khususnya sepeda motor menjadi biang kerok utama.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengungkap pencemaran udara terbesar disebabkan sektor transportasi.

Penyumbang terbesar adalah motor sebesar 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga 0,23 persen.

"Sepeda motor adalah poluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang pollutant yang cukup besar-besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dsk (lebih dari 16 juta unit) adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi," tulis KPBB dalam keterangannya.*

Artikel Terkait