INDONEWS.ID

  • Rabu, 25/09/2019 22:31 WIB
  • Kemenkes Sebut Selain ISPA, Asap Karhutla Picu Iritasi Mata

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kemenkes Sebut Selain ISPA, Asap Karhutla Picu Iritasi Mata
Foto: Ilustrasi iritasi mata

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa dampak kesehatan yang menonjol selama karhutla, selain influenza dan ISPA, adalah iritasi mata. Karena asap itu partikel debu yang bisa mengganggu mata.

Hal itu disampaikan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto dalam diskusi media FMB9 yang digelar di ruang Serba Guna, Kementerian Kominfo, Rabu (25/09/2019).

"Kasusnya sangat tinggi. Setelah itu baru Influenza. ISPA itu dampak lanjutan, ketika daya tahan tubuh rendah,"

Achmad tidak merinci berapa jumlah penderita iritasi mata selama Karhutla 2019. Hanya saja, disebutkannya bahwa Kemenkes sudah bertindak langsung untuk menangani kesehatan warga di daerah gempa.

"Saat ini, mereka yang terdampak asap, kita sudah tangani secara langsung. Karena Kemenkes sudah jauh hari telah mengantisipasinya. Karena ini kejadian tiap tahun berulang. Kemenkes sudah menyiapkan penanganan kesehatan masyarakat, terkait dengan dampak kesehatan karena bencana semacam ini. " katanya.

Dia tambahkan, Kemenkes telah membuat surat edaran agar semua fasilitas kesehatan di daerah potensi adanya bencana untuk siaga. Persisnya sejak awal kemarau.

"Kemaraunya kan panjang. Dengan promosi kesehatan disemua kanal, yang pertama untuk mencegah. Yang kedua kita sampaikan hindari asap, pada skala safe. Untuk mengajarkan masyarakat untuk membuat ruangan aman asap. Yang utama adalah untuk mencegah dampak negatif asap," jelasnya.

Langkah kedua adalah kampanye agar masyarakat menghindari asap. "Untuk safety safe mengajarkan masyarakat untuk membuat ruangan aman asap."

Selain iritasi mata, gangguan asap karhutla adalah ISPA. Mereka yang rentan kena iritasi adalah orang yang memiliki cacat jantung dan paru.

"Penderita jantung dan paru yang lemah. Dan fungsi parunya terlalu berat untuk dirinya dan kandungannya. Urutannya tidak berdasarkan umur dan gender, tapi kekuatan parunya," jelas Achmad.*(Rikardo)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas