INDONEWS.ID

  • Kamis, 26/09/2019 08:59 WIB
  • Karhutla Sebabkan 900an Ribu Orang Menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Karhutla Sebabkan 900an Ribu Orang Menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA
Anggota salah satu komunitas di Pekanbaru membawa selebaran sebagai protes dampak kabut asap kebakaran lahan di Riau. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kerja terpadu dan sinergis membuahkan hasil. Hujan mengguyur sejumlah daerah terdampak karhutla. Asap berangsur surut. Karenanya selain proses penegakan hukum, masih ada persoalan kesehatan dan pendidikan yang perlu mendapat penanganan serius.

Kebakaran hutan yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia telah mengakibatkan masalah kesehatan serius bagi warga terdampak. Asap yang pekat, menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, menyebabkan sedikitnya ada 919.516 orang yang menderita infeksi saluran pernapasan akut/ISPA.

Baca juga : Kepala BNPB Sambangi Kalsel Dukung Upaya Penanganan Karhutla

“Jumlah itu tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan,” katanya.

Total angka 900 ribuan itu, menurut Agus, diperoleh dari catatan Kemenkes. “Ini catatan Kementerian Kesehatan, kemudian kita sajikan," kata Agus, di Jakarta, pada Senin (23/9/2019).

Baca juga : KLHK: Tidak Melakukan Penanganan Hanya Saat Terjadi Kebakaran

Lebih rinci, Agus memaparkan, ada sebanyak 275.793 orang penderita ISPA di Riau. Lalu, kata dia, sebanyak 63.554 penderita di Jambi, 291.807 penderita di Sumatra Selatan, 180.695 penderita di Kalbar, 40.374 penderita di Kalsel, dan 67.293 penderita di Kalteng.

Angka total tersebut, menurut Agus, sangat mungkin bertambah mengingat kepekatan asap semakin bertambah. Ancaman kesehatan akibat karhutla memang menjadi persoalan serius di bidang kesehatan.

Baca juga : Gubernur Kalbar Minta Tindak Tegas Oknum dan Perusahaan Pelaku Karhutla

Itulah sebabnya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam ratas di Riau telah menekankan untuk menjadikan puskesmas sebagai fasilitas pertama yang siaga melayani warga terdampak Karhutla. Lebih dari itu, kata dia, pencegahan sebelum terjadinya hal yang tak diinginkan harus dilakukan terutama bagi masyarakat yang terserang ISPA.

Menkes juga meminta jajaran Dinkes harus siaga menghadapi masalah lingkungan ini. Menkes juga meminta kepala Dinas Kesehatan untuk terbuka dan mempublikasikan upaya bidang kesehatan dalam penanggulangan Karhutla.*(Rikardo)

Artikel Terkait
Kepala BNPB Sambangi Kalsel Dukung Upaya Penanganan Karhutla
KLHK: Tidak Melakukan Penanganan Hanya Saat Terjadi Kebakaran
Gubernur Kalbar Minta Tindak Tegas Oknum dan Perusahaan Pelaku Karhutla
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas