INDONEWS.ID

  • Selasa, 22/10/2019 22:45 WIB
  • Di Hari Santri, PBNU dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Resmikan Kampus UNUSIA

  • Oleh :
    • very
Di Hari Santri, PBNU dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Resmikan Kampus UNUSIA
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma meresmikan penggunaan Kampus Unusia. Kegiatan ini juga dihadiri para tokoh NU, dan relawan Tzu Chi lainnya. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Pagi ini, Selasa 22 Oktober 2019, dilaksanakan Perayaan Hari Santri Nasional 2019 di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Parung, Bogor, Jawa Barat, sekaligus diadakan peresmian penggunaan Kampus Unusia.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma meresmikan penggunaan Kampus Unusia. Kegiatan ini juga dihadiri para tokoh NU, dan relawan Tzu Chi lainnya.

Baca juga : Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo

Seperti dikutip dari siaran pers Tim Dokumentasi dan Publikasi Tzu Chi Indonesia, pembangunan Kampus Unusia dimulai sejak setahun lalu (9 Oktober 2018). Kampus seluas 6.300 meter2 ini dibangun dalam 4 (empat) lantai, terdiri dari 46 ruang kelas belajar, perpustakaan, musala, ruang rapat, dan gedung serbaguna. Kampus ini diperkirakan dapat menampung 1.050 mahasiswa, di mana di dalamnya juga akan ada studi yang berbasis riset, mulai dari argo industri, IT, Ekonomi Islam, dan lainnya. Kampus Unusia merupakan sekolah/universitas ke-37 yang dibangun Tzu Chi sejak tahun 2001 di berbagai wilayah di Indonesia.

Pembangunan Kampus Unusia merupakan wujud kerja sama Tzu Chi dengan PBNU dalam bidang pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mou ini ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma pada 4 Juni 2018 dalam acara Peringatan Dharmasanti Waisak Nasional 2018 di Tzu Chi Center Jakarta.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

 

Ciptakan Keharmonisan

Baca juga : Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional

Jalinan jodoh Tzu Chi dengan NU telah dimulai sejak lama, tahun 2015. Saat itu Tzu Chi diundang untuk memperkenalkan Visi dan Misi Tzu Chi serta Masa Celengan Bambu di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang didirikan oleh tokoh NU, KH. Hasyim Asy`ari.

Tiga tahun berselang (Maret 2018), Ketua dan Pengurus PBNU berkunjung ke Tzu Chi Center Jakarta untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam. Sebulan kemudian (17-19 April 2018), Ketua dan Pengurus PBNU berkunjung ke Hualien, Taiwan dan bertemu dengan pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen. Dari sini hubungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian rekat dan hangat.

Saat bertemu dengan Master Cheng Yen, KH. Said Aqil Siroj menyampaikan kesan dan harapannya. “Kami berharap dapat seperti Tzu Chi, menciptakan kedamaian di masyarakat, juga bekerja sama dengan Tzu Chi dalam mewujudkan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” kata Said Aqil.

Master Cheng Yen menyambut hangat hal ini dan mengatakan jika Tzu Chi sudah berada di Indonesia selama 20 tahun lebih. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menerima Tzu Chi dengan penuh toleransi. Agama Islam adalah agama yang mendunia, dan Tzu Chi juga selalu bekerja sama dengan umat Islam di banyak tempat,” ujarnya waktu itu.

Selain Misi Pendidikan, di misi amal kerja sama Tzu Chi dan NU diwujudkan dengan program bedah rumah di Bandung Barat dan pemberian bantuan 500 Paket Lebaran kepada warga Kampung Tegal, Kel. Kemang, Parung, Bogor.

Tzu Chi tidak hanya membantu secara fisik (hardware), namun juga sumber daya manusianya (software). Ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama Program Doktoral di Kampus Unusia pada 14 Maret 2019. Program beasiswa Doktoral ini nantinya ditujukan bagi para mahasiswa Program Studi S3 Islam Nusantara di Unusia.

Rektor Unusia Prof. Maksum berharap Program Studi S3 Islam Nusantara bisa memberikan dampak positif, terutama dalam urusan perdamaian, toleransi, kebangsaan, keberagaman, dan kemasyarakatan.

“Islam Nusantara itu menyatu pada lokalitas dan budaya. Apabila menyatu, pasti akan memberikan kedamaian,” ucap Prof. Maksum. (Very)

 

Artikel Terkait
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Artikel Terkini
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas