Jakarta, INDONEWS.ID - Sesaat sebelum pengumuman menteri Kabinet Kerja Jokowi Jilid II yang berganti nama menjadi Kabinet Indonesia Maju, para calon menteri berdatangan dengan berseragam batik. Demikian pun dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Saat hadir di Istana Negara, Prabowo yang masuk dalam kabinet Indonesia Maju, menggunakan kemeja batik dalam dominan cokelat, hitam, dan putih. Batik memang menjadi `seragam` dan dress code saat perkenalan menteri-menteri kabinet.
Batik yang dipakai Prabowo di Istana Negara ini menjadi sorotan. Pssalnya bukan pertama kali dipakainya. Sebelumnya, batik ini digunakan oleh Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati pada Rabu (24/7) lalu.
Batik ini memiliki motif kombinasi dari motif parang barong, dan gurdo atau garuda yang cukup besar di bagian tengah.
Ada makna yang tersimpan dari motif batik yang dipakai ayah desainer Didiet Hediprasetyo ini. Motif parang barong, yang termasuk motif sarat makna ini dulunya hanya dipakai oleh raja.
Motif parang barong dulunya hanya dipakai oleh raja dan melambangkan kekuasaan yang besar. Sedangkan kawung memiliki simbol merakyat, dan gurdo berarti simbol negara.
Motif parang merupakan doa agar pemakai dapat terus menerus meningkatkan kesadaran spiritualnya, dekat dengan Sang Maha Pencipta, kebijaksanaan, welas asih, hingga jadi suri tauladan bagi banyak orang.
Penggunaan dan penggabungan motif-motif ini bisa jadi melambangkan cita-cita dan keinginan untuk menjadi sosok yang berguna bagi negara, pernyataan kekuasaan yang juga merakyat.
Namun, menurut desainer batik Era Soekamto jika digabungkan atau dikombinasikan dalam satu busana maka akan memiliki makna yang ganda. Sebab mengisyaratkan sebuah pernyataan ganda atau double statement yang overpowering.
"Pak Prabowo enggak tahu ya sadar atau enggak. Parang dan gurdo di saat bersamaan itu seperti double statement," kata Era saat mengutip CNNIndonesia.com pada Rabu (24/7) *(Rikardo).