INDONEWS.ID

  • Sabtu, 26/10/2019 09:59 WIB
  • Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Menhan, Pengamat Militer: Demi Menghormati Musuh yang Terluka

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Menhan, Pengamat Militer: Demi Menghormati Musuh yang Terluka
Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie (Foto: screenshot Kompas.tv)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo akhirnya resmi melantik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada Kamis (25/10/19). Prabowo menduduki posisi yang dijabat Menhan sebelumnya Wiranto.

Menyikapi penunjukan Prabowo sebagai Menhan, Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebut keputusan Jokowi menjadikan Prabowo Menhan menimbulkan kesan tertentu.

Baca juga : Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan

Connie menyatakan sangat mengapresiasi langkah Jokowi mengangkat Prabowo menjadi Menhan. Sebab, lanjut Connie, Presiden tengah memberikan penghormatan kepada musuh yang terluka (kalah-red) pada Pilpres 2019 lalu.

"Jadi kita itu apresiasi. Ini yang disebut dengan menghormati musuh yang terluka" terang Connie ketika dimintai oleh Kompas.tv pada Selasa (24/10/19).

Baca juga : Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya

Connie menilai, Prabowo dapat memanfaatkan posisinya sebagai Menhan untuk meluruskan kabar-kabar miring yang ditujukan kepadanya. Connie mencontohkan, soal isu yang menyebut Prabowo sebagai radikalis dan pelanggar hak asasi manusia (HAM).

"Misalnya pembuktian bahwa Beliau dianggap sebagai radikalis, ini kan membuktikan bahwa `Saya akan bisa membuktikan bahwa saya tidak terlibat radikalis dan pelanggar HAM di tahun 1998`," kata Connie.

Baca juga : Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78

Selain itu, Connie mengatakan, Prabowo harus bisa membuktikan kepada publik soal tuduhan yang diarahkan kepadanya bahwa Ia dianggap tidak bisa bekerjasama atau secara managemen lemah.

"Dibuktikan dia harus bisa merubah sehingga bisa melakukan kerja sama antara kementerian lembaga."

Berani Turun Tahta

Menurut Connie, posisi Prabowo yang kini menjabat sebagai Menhan tidak lah mudah. Terlebih Prabowo pernah menjadi calon presiden pesaing Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu.

"Jadi menurut saya tidak mudah dari posisi capres yang di atas, tiba-tiba terjun bebas ke bawah menjadi menteri pertahanan," ujarnya.

Ia mengaku mulanya mengira Prabowo akan dipercaya Jokowi menduduki kursi menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (Menkopolhukam). Connie menilai posisi Prabowo sebagai Menhan terlalu beresiko.

"Karena menurut saya pribadi agak terlalu riskan, kalau itu ditempatkan Pak Prabowo untuk memegang kementerian pertahanan, tapi sekali lagi itu kan pertimbangan saya," imbuhnya.

Lebih lanjut Connie lantas menyinggung tentang beberapa media asing yang menyoroti posisi Prabowo sebagai menteri. Sebut saja di antaranya, the Guardian dan Sidney Morning Herald yang masing-masing menyoroti Prabowo sebagai pelanggar HAM berat dan musuh yang tiba-tiba jadi kawan dan rela turun tahta.

"Contohnya saja misalnya reaksi dari Inggris, The Guardian itu langsung memuat bahwa ini dianggap mencoreng HAM lah. Dari Sidney Morning Herald menyoroti bagaimana mungkin musuh enam bulan lalu menjadi satu gitu loh," ucapnya.

Terkait posisi Prabowo itu, Connie mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Namun, menurutnya dengan posisi yang kini dijabat Prabowo memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.

"Apapun juga itu memang kepentingan politik indonesia, tapi menurut saya PR-nya jadi demikian banyak," terang Connie.

"Karena selain PR bagaimana mengarahkan kementerian pertahanan, adalah tadi kesempatannya Pak Prabowo untuk meluruskan hal-hal yang dicapkan pada Beliau," kata Connie menambahkan

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019)*(Rikardo). 

Artikel Terkait
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Artikel Terkini
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas