INDONEWS.ID

  • Kamis, 07/11/2019 19:15 WIB
  • Doni Monardo Tinjau Bekas Tambang Liar, Dampak Merkurinya Mesti Dipulihkan

  • Oleh :
    • Mancik
Doni Monardo Tinjau Bekas Tambang Liar, Dampak Merkurinya Mesti Dipulihkan
Kepala BNPB, Doni Monardo bersama Bupati Dharmasraya Sutan Riska saat meninjau Bukit Mindawa Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.(Foto: Dokumen BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Bupati Dharmasraya Sutan Riska meninjau Bukit Mindawa Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.Tujuannya untuk melihat langsung kawasan bekas pertambangan emas ilegal yang menggunakan merkuri sehingga menyebabkan rusaknya lingkungan.

Dikawasan tersebut mengalir sungai dari Kabupaten Solok Selatan hingga melintasi Kabupaten Dhamasraya, sehingga dampaknya bisa meluas.Penambangan ilegal di Dharmasraya telah dihentikan sejak tahun 2007, namun dampaknya masih terasa hingga kini.

Baca juga : Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut

"Seperti yang kita saksikan, banyak tanaman dan pohon yang sudah dicoba untuk ditanam di lokasi ini. Namun, sudah 12 tahun tidak ada satupun yang berhasil tumbuh", kata Doni dalam keterangan tertulisnya, Jakarta,Kamis,(7/11/2019)

Kedepannya Pemda Kabupaten Dharmasraya bersama BNPB akan memulihkan kembali kawasan yang telah rusak.

Baca juga : Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru

"Kami menyarankan kepada pak bupati agar tanah kembali subur dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi. BNPB akan membantu dengan tanaman vetiver dan aneka bibit pohon yang sesuai dengan kondisi tanah di sini. Tanaman vetiver sudah terbukti dapat tumbuh subur di pinggiran sungai, seperti di sungai Citarum Jawa Barat dan mampu mereduksi merkuri,"ungkapnya.

 Kawasan bekas pertambangan emas ilegal di Bukit Mindawa Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.(Foto: Dokumen BNPB)

Baca juga : Banjir Merendam Kabupaten Kepahiang, Provisi Bengkulu

Rumput vetiver merupakan sejenis rumput-rumputan berukuran besar dan memiliki banyak keistimewaan. Tanaman ini di Indonesia dikenal dengan nama akar wangi (Vetiveria zizanioides) dapat tumbuh diberbagai bentuk kondisi tanah; areal perbukitan, dataran rendah, daerah rawa dan bahkan pada areal bekas tambang.

Sementgara iut, Bupati Dharmasraya Sutan Riska mengatakan,pemerintah daerah menyambut baik rencana yang disampaikan oleh BNPB. Pemda sedapat mungkin melakukan beberapa terobosan untuk merealisasikan program tersebut.

"Pemerintah daerah menyambut baik ajakan BNPB dan kami langsung aksi untuk menyebarkam pupuk kandang dan kompos. Kepada semua komponen di daerah untuk menjaga lingkungan dan tidak merusak lingkungan, karena akan berdampak bagi generasi berikutnya",ungkap Sutan.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Undang-Undang Nomor 11 tahun 2017 Tentang pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri).

Undang-undang tersebut dijadikan sebagai dasar hukum pengelolaan merkuri dan senyawa merkuri di wilayah NKRI, dan mengurangi/mencegah gangguan kesehatan akibat pajanan/paparan merkuri serta mengurangi beban dan kerugian negara dari kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Pencemaran merkuri, akan berdampak pada tremor, gangguan  motorik, kekebalan tubuh, gangguan syaraf, ginjal dan paru-paru, serta iritasi kulit, mata dan saluran pencernaan. Perempuan hamil terpapar merkuri akan melahirkan anak dengan IQ rendah.*

 

Artikel Terkait
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Banjir Merendam Kabupaten Kepahiang, Provisi Bengkulu
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas