INDONEWS.ID

  • Kamis, 30/01/2020 10:01 WIB
  • Pencopotan Ronny: Korban Konflik Kepentingan Akut Yasona dan Tsunami OTT Harun

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pencopotan Ronny: Korban Konflik Kepentingan Akut Yasona dan Tsunami OTT Harun
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia dan Advokat PERADI Petrus Selestinus (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dampak tsunami PAW Harun Masiku yang berujung pada OTT KPK, tidak hanya mengacak-acak posisi aparat Penyidik di KPK ditarik kembali ke Institusi asalnya, tetapi juga sudah menghantam Dirjen Imigrasi Irjen Pol. Ronny Sompie yang dicopot oleh MenkumHAM Yasonna Laoly dengan alasan agar tidak terjadi konflik kepentinganan.

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia dan Advokat PERADI Petrus Selestinus mengatakan pencopotan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie merupakan dampak dari konflik kepentingan MenkumHAM Yasona Laoly. Petrus menilai Ronny Sompie dijadikan korban oleh Yasona untuk melindungi Harun Masiku.

Baca juga : Usulan Partai Nasdem Soal Perjanjian dalam Hak Angket Dinilai Melecehkan Anggota DPR

Petrus mengatakan yang menariknya adalah, Yasona mendasarkan pencopotan Ronny Sompie tersebut untuk menhindari konflik kepentingan. Padahal, Yasona sendiri berada dalam posisi konflik kepentingan yang akut. Selain menjabat MenkumHAM, Yasona adalah Ketua DPP PDIP selama dua periode Kabinet Jokowi.

"Dalam waktu yang bersamaan Yasona Laoly selain Menteri Hukum dan HAM juga Ketua DPP PDIP selama dua periode Kabinet Jokowi. Dan saat ini ia harus mencekal Harun Masiku tetapi juga sekaligus membelanya, karena Harun Masiku kader penting PDIP," kata Petrus dalam keterangan tertulisnya kepada Indonews.id pada Kamis (30/1/2020).

Baca juga : Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban

Anehnya, lanjut Petrus, dalam kasus Harun Masiku ini, MenkumHAM Yasona nyaris mencurahkan seluruh waktunya untuk membela kepentingan PDIP. Sehingga publik terkadang sudah membedakan antara kapan Yasona bertindak sebagai kader PDIP dan kapan sebagai MenkumHAM.

"Dan disitulah sebetulnya mesin konflik kepentingan sedang memakan korban dan korbannya adalah termasuk Ronny Sompie dan siapa lagi menyusul..." ujar Petrus.

Baca juga : Diduga Backing TPPO, Koordinator TPDI Minta Oknum BIN Dinonaktifkan

Peristiwa ini, lanjut Petrus sedang mengambarkan kepada publik dampak dari betapa dahsyatnya tsunami Harun Masiku dan kedahsyatannya belum juga reda. Petrus pun berspekulasi, korban masih akan berjatuhan.

"Kasus Harun Masiku ini masih akan memakan korban. Bisa saja Yasona Laoly sendiri, Firli Bahuri dan bahkan bisa saja Hasto Kristiyanto dll,"

Petrus menyarankan, jika Ronny Sompie dicopot dari jabatannya guna menghindari konflik kepentingan, maka Yasona Laoly harus direshufle dari Kabinet karena telah dua periode berada dalam konflik kepentingan di Kabinet Jokowi.*(Rikardo).

 

Artikel Terkait
Usulan Partai Nasdem Soal Perjanjian dalam Hak Angket Dinilai Melecehkan Anggota DPR
Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban
Diduga Backing TPPO, Koordinator TPDI Minta Oknum BIN Dinonaktifkan
Artikel Terkini
Kemendagri Dorong Konsistensi Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas