Jakarta, INDONEWS.ID - Album kedua Harry Roesli, “Titik Api” yang dirilis pertama kali dalam bentuk kaset oleh Majalah Aktuil pada 1976 kini dirilis ulang oleh La Munai Records dalam format piringan hitam. Acara peluncurannya diadakan di Aksara Kemang, Kamis, 12 Maret 2020 dengan mengundang sejumlah pembicara: Dieter Mack, Hari Pochang, Harsya Wahono, serta Herry Dim, dimoderatori oleh David Tarigan.
Sebelum merilis kembali “Titik Api”, perusahaan rekaman independen La Munai Records juga telah merilis ulang album-album awal Harry Roesli lainnya, “Philosophy Gang” dan “Ken Arok”. Rilis ulang album “Titik Api” ini selain ditujukan bagi khalayak musik di Indonesia juga diperuntukkan bagi pasar musik internasional.
Karya-karya Harry Roesli memang menembus batas-batas zaman dan negara. Bila dahulu di masa awal karirnya Harry Roesli banyak diapresiasi oleh anak-anak muda penggemar rock dan pop pada 1970an di kota-kota besar di Indonesia, hari ini rekaman-rekaman pertama Harry Roesli bahkan diapresiasi oleh anak-anak muda penggemar musik di berbagai belahan dunia.
Dengan musiknya yang begitu eksploratif, memainkan beragam campuran genre dan sound, Harry Roesli menjadi salah satu inspirasi besar bagi pemusik-pemusik setelahnya.
Harry Roesli yang memiliki nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli, lahir di Bandung pada 10 September 1951 dan wafat pada 11 Desember 2004. Sepanjang hidupnya, cucu dari pujangga Marah Roesli ini sangat produktif menulis lagu, merekam album, serta melakukan berbagai pagelaran yang tersendiri.
Selain merilis ulang “Titik Api” dalam format piringan hitam, La Munai Records juga memproduksi sejumlah merchandise Harry Roesli. (Penulis Harlan Boer)