INDONEWS.ID

  • Sabtu, 04/04/2020 22:01 WIB
  • "Maka Dalam Sunyi" Puisi oleh Gerard N Bibang

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
"Maka Dalam Sunyi" Puisi oleh Gerard N Bibang

Maka Dalam Sunyi oleh Gerard N Bibang*)

Maka ketika engkau memohon-mohon setengah memaksa agar aku menepi ke jalan sunyi, bukan untuk lebih romantis, bukan juga untuk merangsang gairah ragawi; aku jadi paham apa itu nikmat-nikmat kontemplasi; jemari, bulu mata, bibir, mulut dan lidah dipaksa untuk berhenti

Baca juga : Memahami Manusia Dalam Puisi "Debu Beterbangan" Karya Gerard N. Bibang

Engkau meremas-remas tanganku dengan setengah memaksa agar aku segera mengalami apa itu berhenti, untuk menikmati apa itu kontemplasi; tanpa kata, engkau menunjuk seekor kucing yang mengejar ekornya sendiri; semakin dikejar, semakin lari; saat tidak dikejar, ia berhenti; ia pun leluasa mengelus-elus ekornya sendiri

Maka engkau membuat mataku terbuka: iyah, sebuah makna baru tercapai ketika manusia belajar berhenti, ketika dipaksa menepi ke dalam sunyi

Baca juga : Di Bawah Bayang-bayang Big Brother

Maka, ketika dalam sunyi, cinta dimurnikan, hidup dipurifikasi dari mana dan ke mana melangkah diperjelas; engkau di sana, aku di sini, bersatu dalam jiwa; maka dalam bayang-bayang kesunyian, keningmu kudekap dalam-dalam bukan dengan napas terengah-engah; inilah satu-satunya aksiku dalam sunyi; rasa aneh tak tertahankan: justru dalam saat berhenti, bukan kehilangan makna, malah aku menemukannya: cinta kita makin bening sebening sunyi

Maka dalam sunyi justru terdapat aksi; cinta tak selamanya harus terbalut aksi demi aksi; biarkanlah ia menyata dalam kontemplasi; in actione contemplatio*; aksi sejati sesungguhnya adalah kontemplasi, adalah sunyi
**** In actione contemplatio = Kontemplasi di dalam aksi (Ungkapan Latin).
******
(gnb:tmn aries:jkt:kamis:2.4.20: pekan kedua kesunyian corona)

Baca juga : Wahai Laron-laron di Langit Keranga

*)Gerard N. Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menabiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta. 

 

Artikel Terkait
Memahami Manusia Dalam Puisi "Debu Beterbangan" Karya Gerard N. Bibang
Di Bawah Bayang-bayang Big Brother
Wahai Laron-laron di Langit Keranga
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas