INDONEWS.ID

  • Selasa, 21/04/2020 13:01 WIB
  • Kronologi Perang Antar Suku di Sentani Papua, Rumah Dibakar, Aparat TNI-Polri Diserang

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kronologi Perang Antar Suku di Sentani Papua, Rumah Dibakar, Aparat TNI-Polri Diserang
Perang antar suku di Sentani Papua (Foto: Okezone)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ratusan warga dari Kampung Kehiran dan Kampung Toware Sentani, Kabupaten Jayapura terlibat bentrok Minggu (19/4/2020) sore. Dua kelompok massa ini masing-masing mempersentai diri dengan membawa senjata tajam berupa panah, parang dan tombak. 

Sejumlah rumah warga di Kampung Toware hangus terbakar setelah diserang secara membabi buta oleh warga dari Kampung Toware.  Sementara sedikitnya 8 warga mengalami luka-luka.

Pantauan di lapangan,  seperti dikutip dari Okezone.com pada Senin (20/4/2020). Bentrok antar kedua suku ini kembali pecah. 

Namun kali ini, massa dari kedua kubu itu menyerang aparat TNI-Polri yang sudah disiagakan sejak sehari sebelumnya pada Minggu (19/4). Sebanyak 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) aparat TNI/Polri dikerahkan guna menghalau aksi saling serang itu.

Aparat keamanan yang berada di tengah- tengah masa sempat memberikan tembakan peringatan untuk membubarkan kedua kubu ini. Namun, hal tersebut tidak digubris. Warga justru melempari batu ke arah aparat yang telah bersiaga sejak kemarin dan pagi tadi.

Kronologi dan Duduk Perkara

Kapolres Jayapura, AKBP. Victor D. Mackbon kepada awak media memaparkan awal masalah bentrok tersebut.

"Jadi ini adalah aksi balasan oleh warga Kampung Kehiran karena kepala kampung mereka dipukul oleh oknum pemuda dari Kampung Toware pada Sabtu malam. Awal persoalan adalah sengketa tanah," kata Kapolres Victor D. Mackbon, Minggu, (19/4/2020) petang.

Dikatakan, persoalan sengketa tanah antara dua kampung tersebut sesungguhnya telah berlangsung lama, dan telah berlangsung beberapa kali mediasi yang juga melibatkan pihak Dewan Adat Sentani (DAS).

Namun disesalkan, Sabtu malam tersebut terjadi pemukulan terhadap kepala kampung Kehiran.

“Ini masalah sebenarnya sudah lama terjadi dan sudah sering kami mediasi kedua belah pihak melalui Dewan Adat Sentani. Namun disayangkan kenapa ada pemukulan terhadap kepala kampung itu,"ucapnya.

Diakui Kapolres, pasca pemukulan terhadap Kepala kampung tersebut, pihaknya sudah menyiagakan personil sejak pagi, namun akibat masa yang banyak hingga terjadi bentrokan dan aksi pembakaran.

"Kita sudah siagakan sekitar 15 personil di lokasi untuk melerai kedua belah pihak untuk melakukan aksi pembalasan. Namun ada sejumlah oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi bentrok.Namun karena ada oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi bentrok. Personil kita yang dilokasi hanya bisa mencegah agar tidak terjadi korban jiwa,” katanya.

Akibat bentrok tersebut, data yang dihimpun sebanyak 8 rumah di Toware ludes dibakar, dan 6 orang luka-luka. Kapolres menyebut, semua korban sudah di evakuasi ke RSUD Yowari untuk mendapatkan perawaran.

“Tidak ada korban jiwa, namun ada enam orang yang luka ringan, dan semua sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya sementara mencari oknum yang melakukan pemukulan terhadap kepala kampung dan oknum warga yang melakukan provokasi yang menyebabkan bentrok.

Sementara untuk menjaga tidak terjadinya bentrok susulan, ratusan aparat keamanan TNO Polri disiagakan di sekitar lokasi kejadian.

Namun pada Senin (20/4/2020), bentrok kembali pecah. Massa menyerang aparat yang berusaha melerai.  

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas