INDONEWS.ID

  • Sabtu, 02/05/2020 16:30 WIB
  • Memaknai Hardiknas, "Nakula Edu" Hadirkan Solusi di Tengah Pandemi

  • Oleh :
    • very
Memaknai Hardiknas, "Nakula Edu" Hadirkan Solusi di Tengah Pandemi
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, SANS Group, yakni grup perusahaan yang fokus pada pengembangan infrastuktur dan teknologi, meluncurkan aplikasi “Nakula Edu” pada Sabtu (2/5). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID --  Memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan mengusung tema “Belajar dari Covid-19”, Kemendikbud  mengajak segenap insan pendidikan di tanah untuk terus melakukan berbagai upaya kreatif  guna membangkitkan semangat anak bangsa. Hingga hari ini, kebijakan physical distancing  telah mengkondisikan  murid-murid harus belajar di rumah. Sebuah keputusan  yang pelaksanaannya terus direspon secara beragam oleh masyarakat pendidikan, termasuk oleh guru, murid dan orang tua.       

Terkait pelaksanaan kebijakan belajar dari rumah, Psikolog anak Seto Mulyadi telah menerima laporan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesi (LPAI) bahwa  ada banyak anak yang menjadi stress karena tak kunjung mampu beradaptasi dengan pendekatan ini. Bukan anak-anak saja, tetapi juga  para guru dan orang tua murid. Sementara itu, di level pendidikan yang lebih tinggi, yakni di SMA, ada pula yang merasa bosan dan belajarnya kurang efektif  karena komunikasi dalam proses pembelajara jarak jauh ini hanya berlangsung satu-arah. 

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, SANS Group, yakni grup perusahaan yang  fokus pada pengembangan infrastuktur dan teknologi, meluncurkan aplikasi “Nakula Edu” pada Sabtu (2/5).

Berbasis mobile dan web, aplikasi “Nakula  Edu” ini didesain mumpuni untuk menjawab berbagai kebutuhan belajar-mengajar secara online.  Terintegrasi dengan Nakula CBT Online dan Nakula Cloud,  Nakula Edu bisa diandalkan tidak hanya untuk mengimplementasikan  pembelajaran online atau jarak jauh secara memadai dengan real-time monitoring, tetapi juga untuk pengelolaan sistem dan manajemen sekolah yang sangat relevan dengan perkembangan tekhnologi.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

“Aplikasi ini menawarkan solusi edukasi terpadu untuk memastikan program belajar-mengajar tetap berlangsung optimal,” kata  Fitria Agustina, Co-Founder SANS Group, yang juga mengalami sendiri bagaimana dia harus mendampingi anak-anaknya di rumah untuk beradaptasi dengan pembelajaran online dari sekolah mereka melalui siaran pers. 

Menurut Fitri, aplikasi terpadu ini menjadi pilihan untuk dikembangkan karena dia melihat banyak juga anak didik yang bingung karena masing-masing guru menggunaka aplikasi yang berbeda-beda menurut preferensi atau kebiasaan masing-masing.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

“Dengan aplikasi terpadu, semua kebutuhan belajar mengajar bisa terjawab, tidak hanya bagi guru dan anak didik, tetapi juga bagi manajemen sekolah karena kemudian parameter performanya menjadi lebih terukur,” tambah Fitri.

Sebelum penyebaran Covid-19, implementasi metode pembelajaran yang menjadi tantangan Revolusi Industri 4.0 masih menjadi pilihan yang terbuka. Walaupun sudah ada sejumlah institusi pendidikan yang sudah memulai proses pengembangan metode pembelajaran online sebagai pendukung kegiatan belajar-mengajarnya, pertemuan tatap muka masih menjadi pilihan yang paling diandalkan dan dipercaya. Banyak pihak masih mempertanyakan sejauh mana pembelajaran online bisa efektif.

“Hari ini, karena penyebaran Covid19 yang mengharuskan physical-distancing sebagai tindak pencegahan, semua sekolah mulai dari  SD sampai SLTA, juga perguruan tinggi, terpaksa harus menerapkan metode belajar lewat media online,”  kata CEO SANS Group Yusuf Hamangku  Rahayu.

Dia memperhatikan bahwa ternyata bukan hanya  para dosen, guru dan anak didik yang sibuk untuk beradaptasi dengan hal baru ini, tetapi juga para orang tua pun ikut dalam arus perubahan ini. “Apa yang dulu merupakan sebuah pilihan terbuka, kini mau tidak mau harus dilakukan, bahkan dalam kondisi yang seringkali masih jauh dari ideal, termasuk urusan ketersediaan gadget dan koneksi internet yang memadai,” ujarnya.

Menurut Hamangku, SANS Group melihat ini sebagai momentum, dan karenanya perusahaannya memutuskan untuk mengembangkan sebuah aplikasi terpadu, yang tidak hanya mampu menjawab berbagai kebutuhan di saat krisis seperti saat pandemi Covid-19 saat ini, tetapi juga mampu memberikan manfaat optimal untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. 

“Jadi, memaknai momentum Hari pendidikan, aplikasi Nakula Edu ini hadir sebagai solusi di tengah krisis Covid-19 ini, sekaligus solusi untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0,”  pungkas Hamangku. (Very)

 

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas