Tanahdatar, INDONEWS.ID - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi menyampaikan aspresiasinya atas upaya yang telah dilakukan oleh walinagari dan kepala Desa mengenai mitigasi penangangan Covid 19 dilevel Nagari dan Desa dari target segmen akar kenegari atau Desa lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Anwar Sanusi selaku Nara sumber dalam kegiatan webinar Kawal Covid 19 Sumbar Series 6 yang bekerjasama dengan Nagari Development Center (NDC) Unand dengan Topik "Nagari di Sumatera Barat Ditengah Wabah Covid 19" yang dipandu oleh Direktur NDC Unand Padang Dr Ir Eri Gas Ekaputra Ms.
Disamping itu ikut juga nara sumber lainnya Kepala Desa/Raja Hitu Lama Ambo Maluku dan Wali Nagari Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, Wali Nagari Situjuah Batua Kabupaten 50 Kota Dhon Veski Datuk Tan Marajo, Wali Nagari Pasia laweh Kecamatan Palupuah Kecamatan Palupuah Kabupaten agam/Ketua Perwana Agam, dan kegiatan itu diikuti sebanyak 100 orang peserta termasuk juga hadir diantaranya Rektor Unand Padang Prof Dr Yuliandri Rektor Universitas Bung Hatta Prof Tafdhil Husni, Rektor Universitas Yarsi Jakarta Prof Fasli Djalal, Rektor Baiturrahman Prof Muliar Kasim dan Prof Rektor Unida Prof Dedi Prima.
Terkait dengan Covid 19 ini para Para wali nagari dan desa harus bisa meberikan protokol covid19 ini dengan jelas kepada masyarakat sehingga masyarakat dan paham terhadap upaya yang kita lakukan dalam mengatasi covid 19 ini perlu kewaspadaan kita bersama untuk mencegah terjadinya wabah virus covid 19.
Disamping itu yang perlu diperhatikan pencegahaan, dan kondisi ekonomi masyarakat di desa. Dan Nagari dan Desa harus bisa berdikari yaitu dengan kegiatan padat karya tunai desa.
Kemudian kepada Nagari dan Desa kita minta juga untuk membentu membentuk relawan desa lawan covid19. Dan saat in, Kemendesa sudah menyalurkan dan BLT ke 37 ribu desa Kemudian untuk penguatan keuangan Nagari dan Desa kita juga minta Bagaimana nagari dan desa bisa membuat lumbung pangan di desa masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa/Raja Hitu Lama Ambo Maluku dalam diskusi itu memaparkan apa yang telah mereka lakukan di Maluku dalam menangani wabah Covid 19 diantaranya, membuat karantina mandiri didesa, untuk para pulang kampung. Kemudian membuat pendataan siapa yang keluar dari desa. Dan memberitahukan protokool covid 19 kepada masyarakat dan sudah menyiapkan kebutuhan pangan, seadainya covid19 ini masih berlajut. Dan mengakui Bantuan untuk masyarakat masih belum tersalurkan artinya masih ada tumpang tindih BLT ini untuk masyarakat.
Sedangkan Wali Nagari Ampang Gadang Rifki mengakui sudah membentuk realawan Covid19, tujuan untuk bisa mencegah penyebaran atau orang yang terkena covid19 langkah-langkah kami ambil yakni, memblcokking daerah, membagikan masaker, dan juga kami mendata para perantau yang pulang kampung dan juga kami mengadakan ceking terhadap perantau. Dan mensosialisasi langsung ke masyarakat tentang covid19.denga melakukan kordinasi semuanya dengan tim satgas penaganan covid ini agar bisa memutus mata rantai covid19.
Wali Nagari Situjuah Batua Kabupaten 50 Kota Dhon Veski Datuk Tan Marajo juga menyebutkan sudah membentuk tim gugus covid19 di nagari.dan sudah mendapatkan bantuan dari BLT, dan juga dana dari APBD juga diberi ruang untuk di pergunakan dalam penaganan covid19. Dan Nagari situjuah batua menerapkan sistem kearifan lokal untuk pegenangann covid19, melibat seluruh elemen masyarakat agar bisa memutuskan mata rantai covid19.
Harapan yang sama juga disampaikan Wali Nagari Pasia laweh Kecamatan Palupuah Kecamatan Palupuah Kabupaten agam/Ketua Perwana Agam Zul Arfin Dt Parpatiah, S.SOS, MM menyebutkan mulai dari kearifan lokal untuk bisa menaggani pandemik covid19 dan berbasis kaum untuk bisa melawan covid19 dengan menguatkan peran Niniak mamak karena niniak mamak yang memberikan pengarahan atau protokol covid19 langsung terhadap masyarakat.
" Sedangkan dalam kediaan pangan kami sudah menerapkan sisi saliang tenggang atau bisa di katakan sistem barter dan juga sudah menyiapkan temapat karantina, yakni rumah gadang sendiri kami siap kan sesuai dengan SOP nya serta. menyiapkan lumbung pangan berbasis kaum," jelas Agam Zul Arfin Dt Parpatiah mengakhiri. (M.Datuk)