INDONEWS.ID

  • Minggu, 14/06/2020 18:30 WIB
  • "Torok-Tuak-Lingko," oleh Gerard N Bibang

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
"Torok-Tuak-Lingko," oleh Gerard N Bibang
Gambar lokasi pertambangan (Foto: ist)

"Torok – Tuak – Lingko," oleh Gerard N Bibang

TOROK*

Baca juga : `Alamat dan Jejak,` Puisi-puisi Gerard N. Bibang

Torok-ku
kataku, lagak-laku-ku
proklamasiku
hadir-ku
diriku, hidupku

Maka torok-ku adalah identitasku
adalah jati-diriku
sebutlah setitik debu, yah, debu-lah aku
yang dirangkai dari berbagai serpihan
yang diendus dalam beragam kepingan
dirawat dalam doa
dramatis dan memberontak
lebih-lebih ketika maling datang atas nama korporasi pembawa kesejahteraan
yang membuatku tidak gampang lupa
tanah dan kebun sejatinya untuk siapa dan dari siapa

Baca juga : "Mengapa Ayah Memanggul Salib di Sekeliling Lubang Tambang," oleh Gerard N Bibang

Akhirnya torok-ku adalah intimitasku dengan Mori Keraeng Ema Pu’un Kuasa*
adalah hidupku yang tidak dibatasi pada apa yang terlihat kasat-mata
dan yang dikalkulasikan untung rugi dalam perhitungan para pengusaha dan penguasa

***

Baca juga : Retreat Agung Corona - Puisi oleh Gerard N Bibang

TUAK

Saudari dan saudaraku, semesta dan lima samudera, langit di atas dan bumi di sini; lihatlah cara berdoaku, begitu pulalah imanku; ketika kubuka lingko, kumohon izin pada tanah, batu, tali, kayu dan lain-lainnya lalu kusirami mereka dengan tuak; mereka-mereka adalah totalitas diriku; tak terpisah hingga jasadku diarak ke liang kubur; salah satu pun mereka kau gadaikan demi uang dan janji kesejahteraan, maka kau memuncratkan darah dari nadiku hingga mati

***

LINGKO

Pada lingko, Mori Kerang Ema Pu’un Kuasa, hadir
IA adalah Omnipresentia*
ada di mana-mana sekaligus di mana-mana ada
maka menggadaikan lingko adalah menggadaikan DIA, SANG PENCIPTA
tidak, tidak, aku tidak sudi
pada lingko, roh dan nenek moyangku, hadir
mereka telah dan selalu kuminta untuk memberkati tanah

ketika oke cu’a, kumintakan penyertaan mereka bagi seluruh pekerjaan menanam
aku, lingko dan kampungku adalah diri yang holistik
adalah satu diri kolektif
tak terpisah, tak terbagi, tak tercabik

***

Catatan:
*torok = satra lisan orang Manggarai dan merupakan doa yang menyertai berbagai ritus sejak kelahiran hingga kematian
* Mori Keraeng Ema Pu’un Kuasa = Tuhan Allah Maha Kuasa
* Tuak = arak, minuman beralkohol
* Lingko = lahan kebun
* Omnipresentia (Latin) = hadir di mana-mana
* Oke cu’a = ritus orang Manggarai yang berintikan memohon perlindungan para leluhur (= empo) untuk menjaga tanaman padi dan jagung sehingga mendatangkan hasil melimpah
(gnb:tmn aries:jkt:minggu:14.5.20, pekan kedua new normal)

*)Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta

Artikel Terkait
`Alamat dan Jejak,` Puisi-puisi Gerard N. Bibang
"Mengapa Ayah Memanggul Salib di Sekeliling Lubang Tambang," oleh Gerard N Bibang
Retreat Agung Corona - Puisi oleh Gerard N Bibang
Artikel Terkini
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
LPER Dilibatkan BNPT Berikan Kuliah Umum Kepada Peserta Didik di Penajam, dan Kutai Kertanegara, Kaltim
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas