INDONEWS.ID

  • Selasa, 16/06/2020 23:30 WIB
  • Kementerian Kesehatan Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19

  • Oleh :
    • Mancik
Kementerian Kesehatan Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19
Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes, Abdul Kadir.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Laboratorium berperan penting sebagai tempat untuk melakukan uji sampel swab seseorang terhadap Covid-19. Hal ini mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka banyak laboratorium.

Hingga saat ini, terdapat 139 laboratorium di seluruh Indonesia. Keberadaan laboratorium ini, memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan di daerah dalam penanganan wabah Covid-19.

Baca juga : Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan

"Jadi memang di awal-awal kasus itu, kita mengoperasionalkan 4 laboratorium. Namun, demikian di dalam perkembangannya ternyata eskalasi peningkatan jumlah ini begitu cepat, sehingga Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 234 Tahun 2020," kata Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes, Abdul Kadir di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Selasa,(16/06/2020)

Ia menjelaskan, surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Kemenkes akan mengatur tentang pembukaan laboratorium untuk melakukan pelayanan pemeriksaan Covid-19.

Baca juga : Pemerintah Apresiasi Kerja Sama Seluruh Komponen Bangsa dalam Penanganan Pandemi Covid-19

"Surat edaran itu memberikan kesempatan dan izin kepada semua laboratorium instansi pemerintah kementerian dan lembaga, laboratorium rumah sakit, termasuk juga laboratorium swasta untuk membuka layanan pemeriksaan laboratorium COVID-19. Sampai hari ini yang tercatat melakukan pemeriksaan adalah sebanyak 139 laboratorium yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia," ujar Abdul.

Bertambahnya jumlah laboratorium membuat spesimen yang diperiksa bertambah, yang semula sehari di kisaran 1.000, sekarang spesimen yang diperiksa mencapai 19.100.

Baca juga : Presiden Jokowi Sebut Indonesia Bakal Umumkan Bebas Covid-19

Abdul menyatakan, pihaknya akan menambahkan jam kerja dan juga sumber daya manusia yang terlibat sehingga akan menambah spesimen yang diperiksa setiap hari.

"Salah satu cara yang kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas adalah pertama kita memperpanjang jam kerja. Jadi banyak laboratorium yang jam kerjanya terbatas. Yang dulunya 6 jam, kita minta 12 jam per hari. Tentunya dengan harapan, kalau misalnya 6 jam per hari saja kita bisa mencapai 19 ribu. Dengan dua kali lipat jam kerja ditingkatkan maka hasil pemeriksaan pun akan bertambah," jelasnya.

Selain itu, sumber daya manusia yang terlibat di dalam laboratorium juga akan ditambahkan, terutama sukarelawan dengan latar belakang medis.

"Sumber daya manusia itu mau tidak mau kita harus menambah. Kita sudah melakukan pelatihan kepada relawan dan karena demi efisiensi kita akan merekrut tenaga-tenaga yang berasal dari dosen-dosen poltekkes, mahasiswa dan alumni poltekkes yang kebetulan ada di daerah-daerah sesuai kebutuhan kita," tutup Abdul.*

 

Artikel Terkait
Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pemerintah Apresiasi Kerja Sama Seluruh Komponen Bangsa dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Presiden Jokowi Sebut Indonesia Bakal Umumkan Bebas Covid-19
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas