INDONEWS.ID

  • Kamis, 25/06/2020 23:01 WIB
  • Kabar Baik, Lima Provinsi Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19

  • Oleh :
    • Mancik
Kabar Baik, Lima  Provinsi Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebanyak lima provinsi teridentifikasi nol kasus atau tidak ada penambahan kasus Covid-19.

Kelima provinsi yang tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 yakni Provinsi Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga : Penyebab Eks Jubir Covid Achmad Yurianto Dirawat di RSPAD

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada konferensi pers di Meda Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Kamis (25/06/2020).

Akumulasi kasus konfirmasi positif di sejumlah provinsi tersebut, Provinsi NTT 111 kasus, Jambi 114, Bangka Belitung 148, Kalimantan Barat 313 dan Sulawesi Tenggara 337.

Baca juga : Waduh! Dewas BPJS Sebut Data Bocor BPJS Kesehatan Beresiko pada Keamanan Nasioanal

Berita positif lain yakni 17 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10, sedangkan kasus sembuh hari ini sebanyak 791. Total kasus yang dinyatakan sembuh mencapai 20.449 kasus.

Yurianto menyampaiakn bahwa pemeriksaan spesimen sebanyak 19.510 spesimen pada hari ini, sedangkan total spesimen akumulatif sampai dengan sekarang adalah 708.962 spesimen.

Baca juga : Berselisih dengan Menko Airlangga, Dirjen P2P Kemenkes Mendadak Dicopot

"Dari pemeriksaan ini, kasus positif naik menjadi 1.178, sehingga totalnya adalah 50.187 orang,” ujar Yurianto.

Provinsi Jawa Timur masih pada urutan teratas dengan angka kasus baru per hari ini. Kasus baru di provinsi ini mencapai 247 kasus, disusul DKI Jakarta 196, Sulawesi Selatan 103, Maluku Utara 80 dan Jawa Tengah 78.

"Dari penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap beberapa provinsi yang kita sebut di atas, sebagian besar kontak erat masih dijalankan. Tanpa perlindungan masker, tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang kemudian menyebabkan kasus-kasus positif masih tinggi di beberapa tempat,” tegas Yuri.

Ia mengingatkan bahwa tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker menjadi faktor utama sebaran kasus tersebut.

“Pada tracing yang secara agresif kita lakukan, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium secara masif, inilah yang membuktikan, bahwa menjaga jarak, menggunakan masker sesuatu yang sangat penting untuk kita lakukan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, angka pasien meninggal dunia berjumlah 47 orang sehingga totalnya menjadi 2.620 orang.

Yurianto menyampaikan bahwa sebaran kasus positif teridentifikasi di 446 wilayah administrasi kabupaten dan kota di 34 provinsi. Gugus Tugas Nasional terus melakukan pemantauan pada orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 37.294 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.323 orang.

"Saudara-saudara, tetap kita harus menyadari, bahwa penularan yang terjadi dari fakta yang kita lakukan setiap melakukan penyelidikan epidemiologi, setiap kita melakukan tracing dari kasus positif yang kita rawat, selalu faktor tidak menjaga jarak, faktor tidak menggunakan masker, ini adalah faktor utama yang menyebabkan penularan,” ucap Yurianto.

Ia kembali mengingatkan untuk menerpakan adaptasi kebiasan baru dengan kedisiplinan tinggi.

"Kita tidak boleh lagi menjalankan kebiasaan lama, yang merasa aman dengan tidak menggunakan masker, yang merasa dengan tidak menjaga jarak. Inilah kebiasaan baru yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita karena kita yakin, apabila ini dilakukan secara serempak, secara bersama-sama, secara terus-menerus, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk mencegah penyebaran COVID-19,” pesan Yurianto.

Di akhir, Yurianto menyampaikan bahwa keluarga menjadi basis terhadap perubahan perilaku.

"Keluargalah yang kemudian menjadi kekuatan utama kita untuk adaptasi kebiasaan baru, kebiasaan menjaga jarak, kebiasaan menggunakan masker, dan kebiasaan mencuci tangan. Kita yakin dengan cara-cara ini, kita bisa melawan Covid-19. Kita yakin, kita pasti bisa,” tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Penyebab Eks Jubir Covid Achmad Yurianto Dirawat di RSPAD
Waduh! Dewas BPJS Sebut Data Bocor BPJS Kesehatan Beresiko pada Keamanan Nasioanal
Berselisih dengan Menko Airlangga, Dirjen P2P Kemenkes Mendadak Dicopot
Artikel Terkini
Pos Fohuk Satgas Yonif 742/SWY Dampingi Petani Panen Kacang Tanah di Perbatasan RI-RDTL
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas