Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat sebanyak 30.924 relawan yang tergabung dalam upaya percepatan dan penanganan Covid-19.Jumlah tersebut terdiri dari relawan medis dan non medis.
Ketua Koordinator Relawan Gugus Tugas Nasional Andre Rahadian menjelaskan, relawan medis memiliki peran tertentu di fasilitas layanan kesehatan atau Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Sementara relawan non medis bertugas hadir ke tengah masyarakat untuk sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 serta membantu pendistribusian bantuan.
"Jadi itu (relawan medis) yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, farmasi dan juga kesehatan masyarakat membantu proses tracing atau upara untuk mencari upaya mencari orang yang terpapar Covid-19," kata Andre pada dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jakarta (3/7).
Dalam rangka menjaga semangat para relawan, Andre menegaskan, keuntungan yang diberikan kepada para relawan bukanlah bebntuk kompensasi secara langsung. Namun, berupa pelatihan secara berkala, asuransi kegiatan dan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) jika dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koordinator Relawan Bidang Pendukung Gugus Tugas Nasional Yulius Setiarto mengungkapkan, keberhasilan para relawan dalam menghadapi situasi tidak ideal seperti saat ini adalah perubahan dari diri sendiri.
Hal ini menjadi kekuatan dalam menghadapi beragam tantangan di lapangan dan inspirasi dalam mensosialisasikan perilaku adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat.
"Menurut saya, perubahan diri sendiri adalah kunci. Kalau kita berhasil mengubah diri sendiri untuk patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka kita (para relawan dan masyarakat) bisa bergerak lebih luas, mengubah perilaku mulai dari keluarga lalu ke lingkungan kita untuk beradaptasi pada kebiasaan baru," ungkap Yulius.
Para relawan non medis memastikan, ketahanan kesehatan dan aktivitas sosial ekonomi tetap berjalan dengan produktif dan aman Covid-19.
Berbagai upaya yang dilakukan yakni membuat system emergency response untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan memberikan edukasi langsung ke masyarakat seperti kepada para pedagang di pasar-pasar setempat.
Pada kesempatan tersebut, Yulius berterima kasih kepada kerja keras para relawan yang telah bergotong royong untuk membantu sesama walaupun dihadapkan pada situasi yang sulit.
"Terima kasih banyak atas kesukarelaan dan kesediaannya untuk bergabung serta bekerja di tengah masyarakat terlebih dalam kondisi pandemi saat ini.Kami percaya kesukarelaan teman-teman adalah modal kita membangun gotong royong yang sesungguhnya," tutupnya.*