INDONEWS.ID

  • Sabtu, 18/07/2020 20:01 WIB
  • Strategi Komunikasi Publik yang Efektif pada Masa COVID-19

  • Oleh :
    • very
Strategi Komunikasi Publik yang Efektif pada Masa COVID-19
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Webinar Sama-Sama Belajar dengan tema ”Strategi Komunikasi Publik yang Efektif untuk Intervensi Perubahan Perilaku Masyarakat”. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Webinar Sama-Sama Belajar dengan tema ”Strategi Komunikasi Publik yang Efektif untuk Intervensi Perubahan Perilaku Masyarakat”. Webinar ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi relawan di seluruh Indonesia dalam memberikan edukasi dan informasi yang tepat kepada masyarakat tentang Covid-19.

Seminar daring ini telah diikuti oleh 3.000 peserta baik dari kalangan relawan, mahasiswa, dosen, tenaga medis, hingga masyarakat umum secara virtual melalui media zoom dan youtube. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program capacity building Relawan COVID-19 Nasional (RECON) Kemendikbud, agar bisa selalu sama-sama belajar untuk lebih berdampak kepada masyarakat.

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama Ditjen Dikti bersama, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), The United Nations International Children`s Fund (UNICEF) Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19), dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

“Keterlibatan relawan merupakan bagian dari kegiatan gotong royong untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan bentuk implementasi program merdeka belajar,” terang Koordinator Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti Sukino yang mewakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

Dalam waktu tiga hari telah terjaring 15.000 relawan yang bertugas secara bertahap sejak April 2020. Program tersebut diluncurkan oleh Kemendikbud dengan nama RECON yang dapat diakses melalui http://relawan.kemdikbud.go.id. “Program ini berfungsi memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pendampingan secara daring kepada masyarakat dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh para relawan mahasiswa kesehatan dan para dokter sebagai case manager (CM) dari AIPKI,” jelas Sukino seperti dikutip dari siaran pers Humas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Tim RECON Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Sabtu (18/7).

Peserta diharapkan dapat menyerap ilmu dari narasumber sehingga dapat diaplikasikan untuk diri sendiri, keluarga, komunitas, dan masyarakat secara luas. “Mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi solutif diharapkan dapat menjadi penggerak adaptasi kebiasaan baru di masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

Pada kesempatan yang sama, Consultant for Development (C4D) Specialist UNICEF Rizky Syafitri menyampaikan bahwa sebelum ditemukannya vaksin, satu-satunya cara untuk keluar dari krisis ini adalah dengan memastikan kita dan masyarakat patuh pada protokol kesehatan, dan menurutya hal ini bukan perkara yang mudah. Promosi kesehatan yang dilakukan oleh relawan saat ini akan sangat berdampak pada perubahan perilaku masyarakat.

Memberikan informasi saja belum cukup untuk mengubah perilaku masyarakat. Diperlukan alat dan juga teknik agar dapat dipahami oleh masyarakat. “Teknik yang akan disampaikan oleh Pak Risang akan sangat bermanfaat, baik dalam kegiatan kerelawanan, memberi promosi kesehatan, dan juga interaksi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Rizky yang juga bergabung dalam Tim Komunikasi Publik GTPPC-19.

Sekretaris Jenderal ISMKI Nauval Fariz Damas menyampaikan bahwa program kerelawanan belum selesai. Webinar ini menurutnya sebagai sarana refreshment terutama dalam hal komunikasi.

“Selalu jaga semangat, terutama semangat kerelawanan. Mari kita berkonstribusi untuk negara dalam rangka penyelesaian Covid-19," ungkap Nauval yang juga menjadi Tim Pengelola RECON.

Hadir sebagai pemateri, Konsultan C4D UNICEF Indonesia Risang Rimbatmaja. Menurutnya salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang saat berkomunikasi adalah perbedaan persepsi terhadap topik yang sedang dibicarakan. "Dalam menjawab pertanyaan orang, harus tepat sesuai dengan hal yang ditanyakan oleh orang tersebut," ungkapnya.

Risang menjelaskan bahwa Komunikasi bukan hanya masalah menyampaikan atau mendengarkan pendapat, tetapi juga masalah memahami pendapat orang lain. Setiap manusia pasti memiliki "pagar" yang terbentuk dari pemikiran mereka, namun sebagai edukator harus mampu meyakinkan mereka dan membuat mereka membuka "pagar" yang mereka bentuk. Sehingga dapat menyampaikan materi edukasi diinginkan. Dengan begitu konten edukasi yang diberikan dapat sesuai dan menjawab keresahan dari target edukasi.

Selanjutnya peserta seminar akan memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka sebagai bentuk implementasi dari materi yang telah didapatkan dalam seminar ini. Hal tersebut merupakan bukti nyata gotong royong masyarakat dalam menekan angka penyebaran Covid-19 diawali dari lingkungan sekitar mereka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. (*)

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas