INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/09/2020 19:31 WIB
  • Jangan Cari Panggung di Covid-19, Stop Semua Pencitraan

  • Oleh :
    • very
Jangan Cari Panggung di Covid-19, Stop Semua Pencitraan
Hardjuno Wiwoho, Ketua Umum HMS Center. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ketua Umum HMS Center,  Hardjuno Wiwoho menilai kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan pilihan bijak untuk rakyat Indonesia.

Meski cukup pahit, opsi ini ditempuh agar rakyat tidak menanggung derita lebih mendalam akibat penyebaran Covid-19 yang kurvanya belum juga melandai.

Baca juga : Dibatasi Waktu, Sekjen HMS Minta Satgas BLBI Miliki Rencana Kerja yang Terstruktur

Karena itu, dia berharap penanganan kesehatan dan upaya pemulihan ekonomi  harus berjalan pararel agar pembiayaan kesehatan dan kehidupan ekonomi rakyat sehari-hari terpenuhi.

“Penanganan Covid 19 dan pemulihan ekonomi memerlukan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak. Dengan demikian, Indonesia bisa terbebas dari pandemi serta pelebaran defisit karena kontraksi ekonomi di tahun berikutnya tidak terjadi,” ujar Hardjuno di Jakarta, Rabu (16/9).

Baca juga : Gunakan Standar Ganda, Larangan Mudik Pemerintah Dinilai Tidak Akan Efektif

Menurut Hardjuno, penyelamatan kesehatan rakyat serta pemulihan ekonomi rakyat harus ditempatkan pada skala prioritas.

Sebab,  pandemi memberikan tekanan yang cukup siginifikan terhadap ekonomi nasional.

Baca juga : Langkah Kemenkeu Tagih KUtang SEA Games XIX-1997 Dinilai Berlebihan

“Jangan cari panggung di Covid-19. Stop semua pencitraan. Mari semua energi positif bangsa diarahkan untuk melawan covid-19 ini,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, kebijakan ini direspon negatif oleh pelaku pasar yang ditunjukan dengan anjloknya IHSG.

Tak hanya itu, dampak covid-19 ini menyebabkan nafas ekonomi sebagian besar dunia usaha termasuk UKM, BUMN dan ekonomi keluarga semakin sulit.

Bahkan beberapa sektor usaha kolaps akibat dari lesunya produktifitas dan minimnya penjualan.

Untuk itu, perlu kebijakan ekstrim dari pemerintah guna menyelamatkan ekonomi nasional.

“Saya kira ini menyangkut urat nadi kehidupan dan urat nadi ekonomi nasional maka pemerintah tidak boleh setengah hati menangani persoalan covid ini. Jadi, pemulihan Kesehatan berjalan beriringan dengan upaya mengenjot pertumbuhan ekonomi. Tidak bisa lagi berjalan secara parsial,” terangnya.

Secara keseluruhan, Hardjuno menilai penerapan PSBB di DKI Jakarta ini sangat baik.

Bahkan ini bisa menjadi rule model bagi provinsi lain di Indonesia, terutama daerah yang menjadi penyangga ibukota Jakarta.

Namun demikian, penerapan PSBB  ini harus terukur dengan memperhatikan ketahanan ekonomi.

Karena itu, dia berharap kebijakan kembali PSBB ini harus mengkalkulasi secara komprehensif dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat.

“Agar berjalan efektif, saya kira, butuh kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak,” tegasnya.

Seperti diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan amanat pasal 49 UU 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Penjabaran lebih lanjut ketentuan  PSBB diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan PSBB dalam rangka percepatam penanganan Coronavirus Desease 2019  (COVID-19).

Lebih lanjut, Hardjuno berharap agar pemerintah provinsi dan pemerintah pusat harus memperkuat lagi koordinasi. Hal ini penting agar tidak terjadi kesimpang siuran informasi di masyarakat.

Selain Pemerintah harus bersikap tegas dalam penegakan aturan protokol kesehatan.

“Aparat pemerintah juga harus memberikan contoh dengan melakukan protokol kesehatan dalam aktifitas mereka sehari-hari,” sarannya.

Lebih lanjut, dia menegaskan masyarakat menjadi garda terdepan dalam pengendalian covid-19.

Karena itu, sosialisasi perang terhadap Covid-19 ini harus dilakukan secara masif menjadi gerakan di Indonesia, bukan hanya slogan dan himbauan.

“Pandemi Covid 19 memang menjadi permasalahan kompleks, tidak hanya kesehatan tetapi juga sosial dan ekonomi.  Karena itu, saya kira, butuh kebijakan extra ordinary,” pungkasnya.

Artikel Terkait
Dibatasi Waktu, Sekjen HMS Minta Satgas BLBI Miliki Rencana Kerja yang Terstruktur
Gunakan Standar Ganda, Larangan Mudik Pemerintah Dinilai Tidak Akan Efektif
Langkah Kemenkeu Tagih KUtang SEA Games XIX-1997 Dinilai Berlebihan
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas