INDONEWS.ID

  • Jum'at, 30/10/2020 21:34 WIB
  • Diskusi Virtual Pemuda Katolik Jakpus: Wacana Kritis Ciri Khas Intelektual Muda

  • Oleh :
    • Mancik
Diskusi Virtual Pemuda Katolik Jakpus: Wacana Kritis Ciri Khas Intelektual Muda
Diskusi Virtual Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jakarta Pusat dengan tema` Re-defenisi konsep sumpah pemuda dalam konteks masa kini`.(Foto:Istimewa)


Jakarta, INDONEWS.ID - Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jakarta Pusat (PK Komcab Jakpus) kembali melakukan diskusi secara virtual. Diskusi kali ini digelar dalam rangka melakukan refleksi sumpah pemuda.

Kegiatan diskusi virtul ini mengangkat tema` Re-defenisi konsep sumpah pemuda dalam konteks masa kini`. Diskusi diawali dengan pengantar singkat dari ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jakarta Pusat, Samuel Henki Sigiro.

Baca juga : Polisi Represif Tangani Aksi Sumpah Pemuda, PB PMII: Cabut Perkapolri

Beberapa narasumber yang dihadirkan adalah Direktur JMBI, Arianto Zany Namang dan Direktur Program KatolikTimes.com dan Staf Anggota DPD RI Provinsi Papua Barat, Paulina Citra Dewi.

Dalam pengantar diskusi Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jakarta Pusat, Samuel Henki Sigiro menerangkan, kegiatan diksusi ini merupakan momentum penting melakukan refleksi mendalam terhadap peristiwa sumpah pemuda 92 tahun yang lalu.

"Diskusi ini penting kita lakukan untuk merumuskan kembali gerakan pemuda di Indonesia di masa kini," kata Samuel disela-sela diskusi virtual Pemuda Kotalik Komcab Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat, (30/10/2020)

Pemuda Katolik, tegas Samuel, dituntut untuk memberikan kontribusi lebih dalam membangun bangsa. Berbagai pola yang dilakukan adalah menghadirkan gagasan konstruktif kepada pemerintah.

Direktur JMBI, Arianto Zany Namang dalam pemaparannya menerangkan, sumpah pemuda merupakan komitmen generasi pendalu untuk menyatakan kebangsaan dan ke-Indonesian. Ada semangat persatuan untuk membangun negara Indonesia.

Dalam konteks refleksi sumpah pemuda, generasi pemuda masa kini mesti memiliki gagasan konstruktif dan wacana kritis untuk membangun bangsa dan negara. Pemuda harus terlibat melalui ide-ide yang membangun untuk pembangunan bangsa.

"Pemuda mesti bergerak lebih maju mendefenisikan ulang sumpah pemuda melalui ide-ide yang konstruktif untuk membangun negara," ungkap pria yang akrab Rinto dalam pemaparannya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemuda Indonesia mesti selalu optimis dalam konteks bernegara. Semangat persatuan dalam sumpah pemuda harus dirawat secara terus menerus dalam kehidupan bermasyarakat.

Namun, Direktur JMBI mengungkapkan, pemuda hari ini memiliki salah satu kelemahan tersendiri. Hal yang masih menjadi masalah saat ini adalah pemuda cenderung bernostalgia dengan sejarah masa lalu.

"Saya optimis bahwa Indonesia tetap bersatu. Indonesia tetap utuh sepanjang komitmen berbangsa masih dipegang teguh oleh seluruh anak -anak bangsa," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Program KatolikTimes.com, Paulina Citra Dewi dalam pemaparannya, lebih menekankan pentingnya komunikasi bagi generasi muda masa kini.

Komunikasi yang efektif menjadi penting mengingat perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin berkembang.

"Pemuda hari ini mesti lebih kreatif melalui berbagai macam pola komunikasi," ungkapnya.

Paulina kembali menegaskan, Pemuda Katolik dituntut memaknai kembali momentum sumpah pemuda puluhan tahun yang lalu. Nilai-nilai sumpah pemuda menjadi warisan sejarah yang mesti dirawat dalam tatanan berbangsa.

Ia juga mengingatkan peran perempuan dalam konteks gerakan pemuda hari ini. Mengingat sumpah pemuda zaman dahulu tidak terlepas dari peran penting kaum perempuan.

"Dari sumpah pemuda ini kita bisa maknai bahwa ada nilai persatuan di dalamnya," tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Polisi Represif Tangani Aksi Sumpah Pemuda, PB PMII: Cabut Perkapolri
Artikel Terkini
Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot: Pemda Maybrat Cari Solusi Atasi Semua Hak ASN
Terima Barang Milik Negara dengan Direktorat Jenderal Perumahan Kemen PUPR
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah Kecam Pelarangan Ibadah di Tangerang
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas