INDONEWS.ID

  • Jum'at, 20/11/2020 20:30 WIB
  • 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Tunisia

  • Oleh :
    • luska
60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Tunisia

Jakarta, INDONEWS.ID - Pada tanggal 17 November 2020, KBRI Tunis menyelenggarakan Konferensi Pers untuk memperingati 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Tunisia. Kegiatan tersebut bertempat di Gedung KBRI dan dihadiri oleh wartawan cetak, radio dan media online nasional Tunisia antara lain Mosaique FM, Tunis Afrique Press (TAP) Tunisia, La Press, Le Temps, 
Assabah, Express FM, Achourouk, Alkabar+, Le Maghreb, Assabah Al Osboui, Radio RTCI dan 
Alhadath TV. 

Penyelenggaraan Konferensi Pers 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Tunisia tersebut 
dimaksudkan untuk memperingati hubungan diplomatik kedua negara selama 60 tahun terakhir, 
dengan menyampaikan sejarah serta perkembangannya, serta harapan bagi peningkatan 
hubungan kedua negara di berbagai bidang di masa mendatang.

Baca juga : Masuk Usia 60 Tahun, Ini Capain dan Harapan Hubungan Diplomatik Indonesia-Kuba di 2021

Pada Konferensi Pers tersebut, Dubes RI Tunis Ikrar Nusa Bhakti menyampaikan antara lain sejarah hubungan Indonesia – Tunisia yang dimulai sejak awal 1950-an dimana Pemerintah Indonesia menerima kunjungan pimpinan Tunisian Independence Movement, Habib Bourgiba 
tahun 1951, mendukung aspirasi rakyat Tunisia untuk menentukan nasib sendiri di Perserikatan-Bangsa-Bangsa sepanjang tahun 1950-an serta mendukung pendirian Representative Office for Tunisia Independence Movement di Jakarta tahun 1952. 

Tidak hanya itu, pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955, Indonesia juga mendukung dikeluarkannya Final Communique Konferensi Asia Afrika yang salah satunya berisi dukungan terhadap Tunisia untuk dapat menentukan nasib sendiri dan memperoleh kemerdekaan.

Dubes RI Tunis menambahkan bahwa sejak dibukanya hubungan diplomatik dengan Tunisia 
pada tahun 1960, sebanyak 3 (tiga) Presiden RI telah mengunjungi Tunisia, yaitu Presiden 
Soekarno (1960), Presiden Soeharto (1993) dan Presiden Megawati Soekarnoputri (2003). 

Sebaliknya, Perdana Menteri Tunisia, Mohamed Ghannouchi, mengunjungi Indonesia pada 
tahun 2005 untuk menghadiri Perayaan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Dubes RI Tunis juga meng-highlight sejumlah capaian kedua negara di bidang politik diantaranya pelaksanaan Sidang Komisi Bersama sejak tahun 1985, dan Konsultasi Bilateral sejak tahun 2006. “Hubungan politik Indonesia – Tunisia diperkuat melalui kerjasama penyelenggaraan Bali Democracy Forum chapter Tunisia tahun 2017 dan kerjasama sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2020 dalam menangani isu-isu global”, 
demikian penjelasan Dubes RI Tunis seraya menambahkan bahwa saat ini kedua negara 
sedang mengupayakan pembentukan perjanjian di bidang pertahanan dan terorisme.

Sementara dalam perdagangan, trend statistik nilai perdagangan kedua negara terlihat menuju pada keseimbangan perdagangan. Saat ini kedua negara sedang berupaya untuk memfinalkan pembentukan perjanjian Preferential Tariff Agreement (PTA), yang diinisiasi tahun 2018, untuk dapat ditandatangani pada tahun 2021. 

Hubungan kedua negara juga diperkuat dengan adanya people-to-people contact dalam upaya 
meningkatkan pemahaman antara masyarakat Indonesia - Tunisia melalui berbagai kegiatan 
seni budaya, pendidikan, agama dan olah raga. 
Pada akhir konferensi pers, Dubes RI menyampaikan harapan agar hubungan diplomatik 60 tahun ini bisa menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kebersamaan dan kerja sama antara Indonesia dan Tunisia di masa depan berlandaskan kepentingan bersama, rasa saling percaya dan saling menghormati, serta berbagi nilai-nilai yang sama dalam perdamaian, demokrasi, hak asasi manusia dan keadilan.

Penyelenggaraan Konferensi Pers 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Tunisia di KBRI 
Tunis telah berlangsung dengan baik, lancar dan tertib dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Tunisia seperti pemakaian masker, pengukuran suhu tubuh, dan menjaga jarak sosial.

Pada tahun ini yang bertepatan dengan 60 tahun hubungan diplomatik, KBRI Tunis tidak dapat 
merayakannya dengan sebuah acara yang mengundang banyak orang dikarenakan situasi 
pandemi COVID 19 di Tunisia yang semakin meningkat dan adanya pembatasan-pembatasan 
kegiatan keramaian oleh pemerintah setempat. (Lka)

Artikel Terkait
Masuk Usia 60 Tahun, Ini Capain dan Harapan Hubungan Diplomatik Indonesia-Kuba di 2021
Artikel Terkini
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas