INDONEWS.ID

  • Minggu, 27/12/2020 19:15 WIB
  • "Hantu Islam Politik" Hanya Balon Halusinasi untuk Perkuat Cengkeraman Oligarki dan Neo-otoriter

  • Oleh :
    • very
"Hantu Islam Politik" Hanya Balon Halusinasi untuk Perkuat Cengkeraman Oligarki dan Neo-otoriter
Rizal Ramli, ekonom senior. (Foto: ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Tokoh nasional Rizal Ramli mengatakan masyarakat saat ini disuguhkan pada dua pilihan yang sebenarnya bukan pilihan.  

Baca juga : Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada

Pilihan pertama yaitu mendukung pemeritahan yang tidak becus, dengan kinerja payah, korupsi sistemik dan ekonomi yang rusak. Pilihan kedua yaitu ketakutan pada “hantu Islam Politik”.

Sayangnya, kata mantan Menko Perekonomian itu, masyarakat mengalami kebimbangangan dalam menghadapi dua pilihan yang bukan merupakan pilihan tersebut.

Baca juga : Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang

“Banyak orang bimbang. (Masyarakat dihadapkan pada) pilihan. 1) Mendukung ketidakbecusan, kinerja payah, ekonomi rusak, korupsi sistemik dan otoriter versus pilihan 2). Bahaya ‘hantu Islam Politik’. Abangan tidak cerdas, pilih rezim kagak becus, korup dan otoriter. Klo perlu gedein lagi ‘Hantu Islam’ – hantu lho,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya, @RamliRizal di Jakarta, Minggu (27/12).

Kebimbangan tersebut, katanya, disebabkan oleh tidak adanya kecerdasan dalam memilih. “Abangan tidak cerdas, pilih rezim kagak becus, korup dan otoriter. Klo perlu gedein lagi ‘Hantu Islam’ – hantu lho,” ujarnya.

Baca juga : Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik

Padahal, keduanya, menurut mantan Menko Kemaritiman tersebut, bukan merupakan pilihan yang baik dan bijaksana yang tidak mungkin membawa masyarakat bangsa ini menjadi makmur dan sejahatera.

Rizal Rami mengatakan, rezim tidak becus, korup dan otoriter akan menghasilkan kemiskinan ketidak-adilan, dan kemunduran. Namun juga, ‘Hantu Islam Politik’ hanya balon halusinasi untuk perkuat cengkeraman oligarki dan neo-otoriter.

“’Hantu Islam Politik’ hanya baloon halusinasi untuk perkuat cengkeraman oligarki dan neo-otoriter. Phobia juga sebagai alat fundrising dari minoritas,” ujarnya. (Very).

Artikel Terkait
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas