INDONEWS.ID

  • Senin, 11/01/2021 19:30 WIB
  • Laporan dari Tokyo (5): Wow, Cantiknya Tradisi Hari Kedewasaan Warisan Takahashi Shojiro di Tokyo

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Laporan dari Tokyo (5): Wow, Cantiknya Tradisi Hari Kedewasaan Warisan Takahashi Shojiro di Tokyo
Rombongan menghadiri tradisi Hari Kedewasaan Warisan Takahashi Shojiro di Tokyo (Ple Triatna

Tokyo, INDONEWS.ID - Warga Jepang memiliki tradisi khusus untuk menyambut hari kedewasaan, melepas masa remaja seorang gadis di usia 20 tahun.

Berduyun para remaja mengenakan busana kimono, di tengah masa darurat pandemi Covid-19 ketat ini menyambut kedatangan hari istimewa ini.

Baca juga : KBRI Tokyo Fasilitasi Kerja Sama Pembangunan Gedung Baru Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Luar biasa, unik dan gemerlap para gadis remaja mengenakan kimono, pakaian tradisi yang kaya warna dan cantik ini.

Setiap minggu ke-2 Januari, tepatnya tanggal 11 Januari 2021 ini berlangsung tradisi perayaan kegembiraan coming of age day (seijin no hi dan seijin shiki) di seluruh Jepang, menyambut masa dewasa di usia ke-20 tahun, terhitung yang lahirnya dari periode 20 April 2020 hingga yang berulang tahun 1 April 2021 nanti.

Baca juga : Dubes Heri Akhmadi dan Menteri PUPR Tinjau Tahap Akhir Pembangunan Gedung KBRI Tokyo

Kata Wikipedia. Tradisi merayakan kedewasaan sudah berlangsung sejak zaman kuno di Jepang. Laki-laki mengenal tradisi Genbuku, sedangkan wanita mengenal tradisi Mogi. Tradisi yang menurut antropologi budaya dan folklor merupakan bagian dari inisiasi.

Baca juga : Sineas Indonesia Mouly Surya Raih Penghargaan Akira Kurosawa di Tokyo International Film Festival 2023

Acara diselenggarakan di gedung pertemuan, ballroom hotel, atau aula serbaguna milik pemerintah lokal. Acara dimeriahkan dengan pidato, penerimaan cendera mata, jamuan makan, dan foto bersama dengan pejabat lokal.

Namun, di saat darurat kesehatan masa pandemi ini, tentunya acara disesuaikan dengan prokes yang ketat dan peserta lebih terbatas.

Upacara Seinen-sai (青年祭 perayaan generasi muda) yang diselenggarakan 22 November 1946 di kota Warabi Distrik Kitaadachi, Prefektur Saitama merupakan asal usul upacara seijin shiki seperti yang ada sekarang.

Pada mulanya, upacara diadakan untuk memberi harapan tentang masa depan yang cerah bagi generasi muda Jepang yang kehilangan segala semangat dan cita-cita akibat Perang Dunia II.

Upacara dirintis pemimpin lokal generasi muda bernama Takahashi Shōjirō dan mengambil lokasi di sebuah sekolah dasar di kota Warabi yang dipasangi tenda ( Wikipedia, 2021).

Pada tahun 1948, pemerintah Jepang mengambil perayaan Seinen-sai sebagai contoh dan menetapkan tanggal 15 Januari tahun berikutnya (1949) sebagai Hari Kedewasaan (Seijin no hi).

Sejak itu, pemerintah lokal kota dan desa di Jepang selalu mengadakan upacara Hari Kedewasaan tanggal 15 Januari sampai hari penyelenggaraan diubah menjadi hari Senin minggu kedua di bulan Januari sesuai dengan Sistem Happy Monday. ( Ple Priatna, Tokyo)

Artikel Terkait
KBRI Tokyo Fasilitasi Kerja Sama Pembangunan Gedung Baru Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dubes Heri Akhmadi dan Menteri PUPR Tinjau Tahap Akhir Pembangunan Gedung KBRI Tokyo
Sineas Indonesia Mouly Surya Raih Penghargaan Akira Kurosawa di Tokyo International Film Festival 2023
Artikel Terkini
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas