INDONEWS.ID

  • Rabu, 13/01/2021 19:01 WIB
  • Rapat dengan DPR, Menkes Mengantuk Usai Disuntik Vaksin Covid-19

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Rapat dengan DPR, Menkes Mengantuk Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merasa mengantuk usai disuntik vaksin Covid-19. Budi merupakan salah satu peserta program vaksinasi Covid-19 perdana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1).

Pernyataan tersebut disampaikan Budi di sela-sela rapat kerja bersama Komisi IX DPR. Ia menyampaikan hal tersebut sembari melemparkan guyon kepada anggota rapat yang hadir.

Baca juga : Waduh! Luhut Izinkan Mobilitas bagi yang Sudah Divaksin dan Tak Ada Komorbid

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merasa mengantuk usai disuntik vaksin Covid-19. Budi merupakan salah satu peserta program vaksinasi Covid-19 perdana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1).

Pernyataan tersebut disampaikan Budi di sela-sela rapat kerja bersama Komisi IX DPR. Ia menyampaikan hal tersebut sembari melemparkan guyon kepada anggota rapat yang hadir.

Baca juga : Seminggu Keliling di Sumedang Nakes Marinir Vaksin Lebih 12.000 Warga

Budi menerima vaksin perdana bersama sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan dari semua golongan masyarakat lainnya. Antara lain, Ketua IDI Daeng M. Faqih, Sekjen MUI dan perwakilan dari Muhammadiyah Amirsyah Tambunan, selebriti yang mewakili anak muda Raffi Ahmad, golongan pengusaha yang merupakan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani, hingga perwakilan buruh Agustini Setiyorini, dan sebagainya.

Meskipun vaksinasi sudah dimulai, Budi menuturkan pencegahan penularan Covid-19 melalui protokol kesehatan tetap harus dijalankan.

Baca juga : Gelar Webinar! Indonesia Pasti Bisa Edukasi Masyarakat tentang Vaksin Covid-19

Vaksin ini sesudah bicara dengan tokoh masyarakat merupakan salah satu strategi menyelesaikan pandemi, tapi tidak bisa hanya dengan vaksin saja. Ini yang saya sampaikan ke bapak ibu dewan yang terhormat, supaya kalau kembali ke daerah disampaikan jangan dengan vaksin semua selesai, tapi tetap pakai masker, jaga jarak disiplin tetap harus dilakukan," jelasnya.

Sementara itu, vaksin yang digunakan adalah vaksin buatan Sinovac, China. BPOM sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authoritation (EUA) vaksin Sinovac pada Senin (11/1). Izin penggunaan itu dikeluarkan usai hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

BPOM juga menjelaskan beberapa efek samping vaksin tingkat sedang yang ditimbulkan antara lain nyeri lokal, nyeri otot, pembengkakan, sakit kepala hanya 0,1 persen.

Selain itu, efek samping lain yang muncul setelah vaksinasi Covid-19 Sinovac ini adalah diare 1-1,5 persen. Efek samping vaksin ini disebut sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) ini juga masih terus diteliti.

"Efek samping ini tidak berbahaya, dan juga dialami oleh orang yang mendapatkan plasebo," kata Penny kemarin.*

Artikel Terkait
Waduh! Luhut Izinkan Mobilitas bagi yang Sudah Divaksin dan Tak Ada Komorbid
Seminggu Keliling di Sumedang Nakes Marinir Vaksin Lebih 12.000 Warga
Gelar Webinar! Indonesia Pasti Bisa Edukasi Masyarakat tentang Vaksin Covid-19
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas