INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/01/2021 21:15 WIB
  • Sovereign Wealth Fund: Solusi atau Ilusi?

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Sovereign Wealth Fund: Solusi atau Ilusi?
The managing director at Société Générale, Abiprayadi Riyanto (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Jokowi resmi membentuk Lembaga Pengelola Invstetasi (Indonesia Investment Authority/INA) yang merupakan lembaga pengelola investasi dana abadi atau Sovereign wealth Fund/SWF) di Tanah Air. Tujuannya, sebagai alternatif pembiayaan pembangunan di Indonesia. Sehingga, secara keberlanjutan ekonomi dalam negeri bisa tumbuh positif.

Secara prinsip, SWF merupakan pengelolaan investasi yang berasal dari kelebihan kekayaan negara atau sering disebut sebagai dana abadi. Dari sisi sumber dana, SWF bisa berasal dari kekayaan negara yang terbagi atas dua bentuk.

Baca juga : Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian

Pertama, dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak, gas, dan mineral. Kedua, dari aset keuangan yang diinvestasikan, misalnya saham, surat utang atau obligasi, logam mulia, dan instrumen lain.

Direktur Utama Société Générale, Abiprayadi Riyanto mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pendanaan yang besar sebagai solusi dalam rangka mendorong laju investasi dan pembangunan di Indonesia, secara khusus infranstruktur dan transportasi.

Baca juga : Mahasiswa Katolik Tangsel Dianiaya, Astra Tandang Harap Semua Pihak Tidak Terprovokasi

"Indonesia memang membutuhkan terobosan dalam rangka menarik minat investasi asing langsung atau penanaman modal asing dalam kerangka hukum yang kuat," kata Abi dalam webinar bertajuk “Sovereign Wealth Fund (SWF): Solution or Illusion?" pada Jum`at (29/1/2021).

Alumni IPMI International Business School ini menjelaskan bahwa Nusantara Investment Authority (NIA) yang merupakan lembaga pengelola investasi dana abadi atau Sovereign wealth Fund/SWF) di tanah Air dapat memberika solusi bagi investasi asing langsung yang selama ini stagnan.

Baca juga : Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan

"Selain itu, SWF ini dapat meningkatkan rasio utang nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta mengatasi kapasitas utang infrastruktur dari BUMN yang semakin terbatas," urai Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta ini.

Lebih lanjut, Mantan Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas ini menyebutkan ada empat faktor kunci sukses agar SWF ini berjalan maksimal dan sesuai harapan.

"Pertama adalah membentuk tim manajemen yang profesional dan tata kelola perusahaan yang baik. Kedua adalah harus bisa memastikan komitmen awal para investor SWF terwujud tepat waktu," pungkasnya.

Selain itu, mantan President Direktur Mandiri Investasi ini menambahkan, SWF juga harus memiliki dasar hukum yang kuat dan kebijakan yang konsisten dari pemerintah.

"Keempat, struktur investasi yang jelas untuk menyediakan hasil dividen yang tinggi bagi para investor SWF," tegas mantan Investment Strategic Coordinator to BoD Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Mahasiswa Katolik Tangsel Dianiaya, Astra Tandang Harap Semua Pihak Tidak Terprovokasi
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Artikel Terkini
Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot: Pemda Maybrat Cari Solusi Atasi Semua Hak ASN
Terima Barang Milik Negara dengan Direktorat Jenderal Perumahan Kemen PUPR
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah Kecam Pelarangan Ibadah di Tangerang
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas