INDONEWS.ID

  • Selasa, 16/02/2021 16:38 WIB
  • Kunjungi SMK Pelayaran Kota Sorong, Mendikbud Tekankan Pentingnya Kerja Sama dengan Industri

  • Oleh :
    • Mancik
Kunjungi SMK Pelayaran Kota Sorong, Mendikbud Tekankan Pentingnya Kerja Sama dengan Industri
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat melakukan kunjungan kerja di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta Pelayaran Ampari, Kota Sorong.(Foto:Dok.Kemendikbud)

Sorong, INDONEWS.ID - Revitalisasi Pendidikan Vokasi menjadi salah satu program kerja prioritas Kemendikbud pada 2021. Saat melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta Pelayaran Ampari, Kota Sorong, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menekankan link and match pendidikan vokasi dan industri tidak boleh berhenti pada penandatanganan kerja sama (MoU) belaka.

Lebih dari itu, Mendikbud mengatakan, industri dituntut untuk melakukan kerja sama hingga menyerap lulusan SMK.

Baca juga : Buka Musrenbang Provinsi Papua Barat, Wamendagri Ingatkan Pentingnya Sukseskan Pilkada Serentak

"Kemitraan SMK dengan industri jangan sebatas MoU. Kemitraan haruslah sampai lulusan SMK diserap oleh industri,” kata Mendikbud Nadiem di SMK Pelayaran,Jumat (12/02/2021) yang lalu.

Untuk memuluskan program link and match vokasi dengan industri tersebut, Mendikbud mendorong adanya bimbingan dari perguruan tinggi. Ini penting, kata Mendikbud, karena SMK kerap kali kesulitan mencari mitra industri.

Baca juga : Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo

"Universitas yang membina beberapa SMK, akan lebih mudah menemukan kemitraan dengan industri," jelas Nadiem.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga menekankan pentingnya asesmen nasional (AN) yang akan digelar tahun ini. Mendikbud mengatakan bahwa AN diharapkan dapat mendorong kemampuan literasi dan numerasi para siswa SMK.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium

"Kemampuan berbicara yang lugas, kemampuan memecahkan masalah, dan kecakapan numerasi bisa dibilang sangat penting dimiliki lulusan SMK jika ingin terserap di dunia kerja,” ujar Mendikbud.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menegaskan, lulusan SMK dituntut tidak hanya mengusai keahlian yang bersifat teknis atau hard skill, namun juga soft skill seperti kedisiplinan, sikap, dan karakter.

Oleh karena itu, ke depannya Wikan akan meminta Politeknik Maritim Semarang (Polimarin), untuk menjadi kakak pendamping bagi SMK Pelayaran Ampari, untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Wikan berharap, SMK di seluruh Indonesia tidak mengesampingkan pendidikan karakter, sehingga lulusan SMK bisa bersaing di dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (Iduka).

"Karakter, kedisiplinan, dan sikap itu diciptakan dalam enam semester pembelajaran. Bisa saja dari enam semester itu, tiga semester dipelajari sambil magang," kata Wikan.

Pentingnya Menanamkan Pola Pikir Wirausahawan Kepada Siswa SMK

Pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua Barat, Mendikbud juga melakukan kunjungan ke SMK Negeri 3 Kota Sorong dan berdiskusi dengan para kepala sekolah, guru, dan siswa. Kepada para kepala sekolah, Mendikbud menekankan pentingnya menanamkan pola pikir kewirausahaan bagi para siswa.

"SMK yang unggul bukan yang hanya berpikir tentang sistem pendidikan, tapi juga kewirausahaan. Buatlah produk hebat dan menjual. Dengan begitu kita bisa menghasilkan SDM yang inovatif. Saya mengajak para kepala sekolah, guru dan siswa, untuk bisa membayangkan bahwa kita adalah wirausahawan," ujar Mendikbud.

Pada kesempatan yang sama, Wikan Sakarinto juga mendorong SMK untuk segera melakukan link and match dengan industri melalui program pernikahan massal vokasi-industri.

Wikan juga mengajak SMK untuk menggandeng perguruan tinggi vokasi (PTV), baik dengan universitas yang memiliki program studi diploma maupun politeknik. Kerja sama tersebut bertujuan membuka berbagai kerja sama lebih jauh, antara lain SMK Jalur Cepat dan program mentoring.

"Mahasiswa D4 Alat Berat di UGM, misalnya, bisa satu semester menjadi instruktur di sini untuk memperkuat SMKN 13 Kota Sorong. Dengan demikian, bisa terkuak potensi yang belum ketemu," imbuh Wikan.

Wikan menambahkan, sebagai pemicu untuk meningkatkan link and match vokasi-industri, pemerintah juga menjanjikan insentif super tax deduction yang akan memberikan keuntungan bagi industri. "Super tax deduction ini bisa menjadi pendanaan yang tidak ada batasnya," tutup Wikan.*

 

Artikel Terkait
Buka Musrenbang Provinsi Papua Barat, Wamendagri Ingatkan Pentingnya Sukseskan Pilkada Serentak
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas