Jakarta, INDONEWS.ID - Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Cabang Sumatera Utara yang baru menggantikan LPER yang lama karena selama 5 tahun mati suri dan tidak pernah ada aktivitas pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat sesuai tujuan utama, dibawah kepemimpinan Ir.Ronald Naibaho, M.Si. langsung tancap gas, menggandeng stake holder mengadakan sosialisasi program- program pemerintah di bidang Pertanian berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian UHN Medan diselengarakan pada tanggal 10 Maret 2021.
Menurut Roland Nabaho, saat terjadi pandemi Covid-19 Sumut juga mengalami perlambatan ekonomi,maka untuk mengajak para pengusaha UMKM bidang pertania akan segera bangkit dan tumbuh kembali, tentu tidak mungkin kita berjalan sendiri,namun harus bekerjasama dengan Pemda dan Perbangkan, serta Civitas Akademika.
Menurut Dr. Francisca Sestri selaku Sekjen LPER Pusat dalam sambutannya mengapresiasi langkah nyata LPER Cabang Sumut, yang berkantor di Jl. Kirana berkolaborasi dengan UNH Medan dalam rangka meningkatkan Ketahanan Pangan, seperti yang sering diungkapkan bp. Presiden Jokowi bahwa konsumsi masyarakat menjadi bagian dari makro ekonomi dalam berkontribusi meningkatkan PDB nasional.
Dayan, selaku anggota dewan penasihat LPER SUMUT, berharap dengan bangkitnya lembaga ini akan mewarnai dan berperan mendorong khususnya para petani dan UMKM terus bekerja keras dan bisa melalui zaman susah era pandemi Covid-19 dengan baik.
Lukas Kristian Pendiri Kopi Persahaban, yang hadir secara online ini mengatakan institusinya selaku konsultan perkopian suatu saat akan bergabung dengan Cabang Medan. Masih menurut Lukas, ia sering sering kolaborasi dengan LPER Pusat saat ada acara di Kominfo Jakarta, Banyuwangi, dan Banyumas sebelum Covid-19 ada yaitu Februari 2020 lalu, paparnya.
Seminar yang bertajuk IPTEK DAN KEBIJAKAN MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI SUMUT dimoderatori oleh Ferlando Simanungkalit dosen Fak. Pertanian UHN Medan.Mengadirkan para nara sumber yang kompeten diantaranya:
1. Dr. Jongkers Tampubolon .M.Sc. dari FP. UHN Medan
2. Ir.Dahler Lubis, selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut
3. Soekowardoyo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut
4. Arwakhudin Widiarso, Pimpinan Perum. Bulog Sumut
5. Rusdiana Adi, Direktur Yayasan Bitra
Baik BI, LPER, maupun Dinas Pertanian Provinsi, dan Akademik sepakat semua pihak memiliki peran penting dalam mendorong ketahanan pangan dengan pemanfaatan teknologi maupun penyerdahanaan birokrasi secara bijaksana. (Lka)