INDONEWS.ID

  • Senin, 22/03/2021 17:59 WIB
  • Siapkan Pariwisata RI Pasca Pandemi, Prodi Pariwisata Fakultas Bisnis LSPR Gelar Webinar Bersama Kemenparekraf

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Siapkan Pariwisata RI Pasca Pandemi, Prodi Pariwisata Fakultas Bisnis LSPR Gelar Webinar Bersama Kemenparekraf
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A dalam webinar yang digelar Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis, LSPR Communication & Business Institute (LSPR) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia pada Kamis, (18/3/21).

Jakarta, INDONEWS.ID - Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis, LSPR Communication & Business Institute (LSPR) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyelenggarakan Studium Generale melalui media daring (webinar) pada Kamis, (18/3/21).

Topik yang diangkat adalah “New Direction & Strategies for The Recovery of Indonesian Tourism” dengan pembicara utama Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM sebagai Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events).

Baca juga : Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata

Selain itu, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A turut hadir secara personal dan memberikan kata sambutan bersama Rektor LSPR Communication & Business Institute, Dr. Andre Ikhsano, M.Si, dan Dekan Fakultas Bisnis Yuliana R. Prasetyawati, M.M.

Acara ini dimulai pukul 14.00 WIB, dipandu oleh Jati Paras Ayu., M.M.Par, Wakaprodi Pariwisata LSPR dan dimoderatori oleh Vitha Octavanny, MM.Par, Dosen Program Studi (Prodi) Pariwisata LSPR.

Baca juga : Kemenparekraf Pastikan Kesiapan Daerah dan Destinasi Sambut Libur Lebaran 2024

Peserta yang mengikuti webinar ini mencapai 300 orang, baik dari sivitas akademika LSPR & institusi / universitas lain, pengusaha, pegawai pemerintahan, dan dari kalangan umum.

Yuliana menyampaikan bahwa Prodi Pariwisata Fakultas Bisnis LSPR menyelenggarakan Studium Generale ini agar dapat memberikan gambaran pada sivitas akademika & masyarakat luas tentang langkah yang diambil, inovasi yang telah dilakukan, dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Baca juga : Kemenparekraf Jalin Kerja Sama dengan MUI Kembangkan Pariwisata Halal Indonesia

“Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi Pariwisata domestik dalam tahap pemulihan di era New Normal, serta membahas peluang industri Pariwisata pasca-Pandemi,” ujarnya.

Vaksin Covid-19 yang mulai didistribusikan di seluruh dunia pada awal tahun 2021 menjadi harapan bagi percepatan pemulihan industri pariwisata global.

Strategi pembangunan Pariwisata telah dipersiapkan oleh berbagai negara dengan tujuan mengantisipasi perubahan yang terjadi pada industri ini pasca pandemi Covid-19.

Indonesia melalui Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif tentunya telah mempersiapkan strategi untuk pengembangan & pemulihan industri Pariwisata Indonesia.

Dalam sambutannya, Sandiaga mengapresiasi langkah Prodi Pariwisata LSPR untuk bergerak bersama melakukan kegiatan edukasi dalam rangka pemulihan pariwisata Indonesia.

Ia mengatakan bahwa pariwisata & ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang paling strategis untuk membuka lapangan pekerjaan secara luas, sehingga bisa dikatakan sektor ini berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak.

"Sektor ini juga akan dipersiapkan untuk pemberdayaan SDM generasi masa depan Indonesia. Namun, adanya pandemi membuat sektor ini sekarang menjadi terpuruk, terutama karena pembatasan wilayah yang berdampak pada berkurangnya jumlah wisatawan luar negeri ke Indonesia," kata Sandiaga.

Untuk itu, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk membuka lagi pariwisata Indonesia pada dunia internasional di bulan Juni atau Juli tahun 2021. Di sektor ekonomi kreatif, Sandiaga mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan produk lokal.

Ia juga memaparkan bahwa dalam 10 tahun ini, Indonesia akan menjadi destinasi favorit domestik & internasional di Asia Tenggara. Untuk langkah awal, tahun 2021 sebagai tahun pemulihan, Kemenparekraf mengenalkan 3G: Gercep, gerak cepat; Gerak Bersama, yaitu Kemenpar harus merangkul institusi pendidikan, masyarakat & media untuk bersama mencapai kemajuan Pariwisata Nasional; yang terakhir adalah Gaspol yang berarti Kemenpar akan menggarap semua potensi untuk bangkit dan pulih pasca Pandemi.

Sekarang ini, peluang yang dapat dimanfaatkan dari pandemi ini di bidang pariwisata adalah mass tourism yang bertransformasi menjadi sustainable tourism. Pariwisata akan lebih memperhatikan keseimbangan antara lingkungan dan manfaat ekonominya.

“Tren wisata ‘sea, sun, and sand’ berubah ke arah yang lebih baik menjadi ‘sustainability, serenity, and spirituality’. Selain lebih seimbang, tren pariwisata di masa depan akan lebih personalize, customize, localize, and smaller in size. Dihimbau agar masyarakat penikmat, minat, dan pembelajar pariwisata dapat menjadi pengusaha di bidang pariwisata yang modern namun tetap berbasis kearifan lokal”, ujar Sandiaga dalam sambutannya.

Sementara itu, selaku pembicara utama dalam webinar ini, Rizki menyampaikan dampak pandemi pada sektor Pariwisata & Ekonomi Indonesia yang terpuruk saat ini, dari mulai banyak usaha yang tutup hingga event dan kegiatan yang ditunda hingga situasi membaik.

Namun, Kemenparekraf ingin agar masyarakat optimis untuk menyambut kejayaan sektor pariwisata. “Pandemi ini akan mengubah kebiasaan dan tren dalam berwisata, seperti protokol kesehatan yang lebih ketat, dan masyarakat yang lebih memilih untuk menjadi wisatawan domestik”, ungkapnya.

Kemenpar sebagai Lembaga Pemerintahan juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi yang berhubungan dengan kedua perubahan tren tersebut dengan cara: Beradaptasi dengan kondisi sekarang & kebiasaan baru; Berinovasi untuk dapat mencapai potensi maksimal; Dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama ekosistem Parekraf dan masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Dalam hal ini, Rizki mengajak LSPR sebagai institusi pendidikan bersama berkolaborasi dalam membentuk narasi untuk menggugah empati masyarakat melalui konten positif tentang berwisata di dalam negeri dengan menjaga protokol kesehatan.

Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat & UMKM yang bergerak di bidang pariwisata. “Untuk sektor ekonomi kreatif, kami mengajak masyarakat untuk turut serta dalam gerakan nasional bangga buatan Indonesia”, pungkasnya.

Sekilas LSPR

London School of Public Relations - Jakarta berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif.

Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.

Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.

Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi.

LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan.

Kemudian LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019.

Surat keputusan tersebut diberikan oleh Bapak Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T (Plt. Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah III) dan diterima oleh LSPR Manajemen pada Hari Selasa, 12 November 2019 di Kantor LLDIKTI Wilayah III Jakarta.

LSPR kini menyelenggarakan 7 (tujuh) Program Studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Sarjana Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana.*

Artikel Terkait
Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata
Kemenparekraf Pastikan Kesiapan Daerah dan Destinasi Sambut Libur Lebaran 2024
Kemenparekraf Jalin Kerja Sama dengan MUI Kembangkan Pariwisata Halal Indonesia
Artikel Terkini
Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat
Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas