INDONEWS.ID

  • Minggu, 28/03/2021 11:41 WIB
  • Menag Yaqut Kutuk Keras Pengeboman di Depan Gereja Katedral Makassar

  • Oleh :
    • very
Menag Yaqut Kutuk Keras Pengeboman di Depan Gereja Katedral Makassar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota  Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.

Menag menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama. “Apapun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta.

Baca juga : Simak! Pakar Pemasaran IMSC Nilai Konsep Wonderful Indonesia Sudah Bagus, Tapi Perlu Lakukan Ini

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral itu dilaporkan sejumlah orang terluka. Pada saat kejadian, sebagian  jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Baca juga : Pembukaan Pameran "Batik Dalam Dimensi Baru" Karya Tiarma Sirait Berlangsung Meriah

Tak hanya itu, Menag  juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal. Sebab seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.

Baca juga : Cemara 6 Galeri Pamerkan Batik Kontemporer Karya Tiarma Sirait Bertema "Batik Dalam Dimensi Baru"

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menurut Menag, agama apapun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak. Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya. Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” terangnya. (Very)

Artikel Terkait
Simak! Pakar Pemasaran IMSC Nilai Konsep Wonderful Indonesia Sudah Bagus, Tapi Perlu Lakukan Ini
Pembukaan Pameran "Batik Dalam Dimensi Baru" Karya Tiarma Sirait Berlangsung Meriah
Cemara 6 Galeri Pamerkan Batik Kontemporer Karya Tiarma Sirait Bertema "Batik Dalam Dimensi Baru"
Artikel Terkini
Simak! Pakar Pemasaran IMSC Nilai Konsep Wonderful Indonesia Sudah Bagus, Tapi Perlu Lakukan Ini
Pembukaan Pameran "Batik Dalam Dimensi Baru" Karya Tiarma Sirait Berlangsung Meriah
Cemara 6 Galeri Pamerkan Batik Kontemporer Karya Tiarma Sirait Bertema "Batik Dalam Dimensi Baru"
Dialog Interaktif: Membangun Karakter dan Wawasan Kebangsaan Demi Pilkada 2024 yang Damai
Mampu Membangun Koneksi, Ketua Gerindra DIY Terpilih Jadi Wakil Rakyat dari Dapil Jawa Tengah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id