INDONEWS.ID

  • Minggu, 04/04/2021 22:04 WIB
  • Romo Benny: Generasi Milenial Jadi Sasaran Pelaku Terorisme

  • Oleh :
    • very
Romo Benny: Generasi Milenial Jadi Sasaran Pelaku Terorisme
Romo Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai doktrinasi yang mengiming-imingi surga dengan cara kekerasan (terorisme).

Menurutnya cara-cara tersebut merupakan bagian dari eksistensi dengan cara memanfaatkan setiap orang yang sedang ingin diakui atau tampil berbeda salah satu sasarannya adalah generasi milenial.

Baca juga : Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024

"Jadi kan mereka merekrutnya kepada orang-orang yang ingin memiliki eksistensi dengan doktrin dan iming-iming masuk surga," ucapnya saat menjadi narasumber di Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) pada Sabtu, (3/4/2020).

Ia mengatakan generasi milenial pada usia muda sangat mudah didoktrin karena dalam proses mencari jati diri dan akan bahaya jika menemukan orang yang tidak tepat.

Baca juga : Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa

Ia juga mengatakan agama merupakan yang paling mudah menjadi alat (manipulasi) bagi terorisme, pragmatisme, politik, kekuasaan dan lainnya.

"Memang ruang dan waktu itu tanpa batas, sehingga regulasi apapun pasti kecolongan, karena paling bahaya adalah hilanya kesadaran," ujarnya.

Baca juga : Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah

Dirinya juga menegaskan di era digitalisasi ruang waktunya tidak terbatas, maka paling bahaya adalah hilangnya kesadaran, hilangnya nalar.

Meskipun demikian menurut budayawan yang sudah terpapar radikalisme dan terorisme bisa disembuhkan namun tidak mudah.

"Ini adalah sebuah racun dunia baru era digital, menurut ideologi mereka mencari kematian itu sebuah kebenaran," ungkapnya.

Ia menjelaskan orang yang sudah terpapar bisa disembuhkan, akan tetapi harus dengan ideologi lagi.

"Bisa disembuhkan tetapi tidak mudah, yaitu dengan cara ideologi lagi," ujarnya.

Dirinya juga terus mendorong pihak berwenang agar melakukan pemantauan atau patroli terhadap media sosial yang digunakan setiap warga negara Indonesia. (Very)

Artikel Terkait
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Artikel Terkini
Kabupaten Maybrat Salurkan Bantuan ke Pos Satgas Operasional Aman Nusa1 di Kampung Aisa
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Peluncuran Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Maybrat 2024 Diselenggarakan di Lapangan Ela Kodim
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas