INDONEWS.ID

  • Selasa, 13/04/2021 14:16 WIB
  • Tito Karnavian: Saya Mohon Betul Pembangunan Kaltara Mesti Berbasis Lingkungan

  • Oleh :
    • Mancik
Tito Karnavian: Saya Mohon Betul Pembangunan Kaltara Mesti Berbasis Lingkungan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pembangunan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dilakukan inklusif dan berbasis lingkungan.

Sesuai tema yang diangkat dalam Musrenbang penyusunan RKPD, yakni memantapkan pemulihan ekonomi dan kesehatan untuk pertumbuhan yang inklusif, Mendagri Tito menginginkan pembangunan yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Utara dilakukan secara inklusif, yakni tak hanya menjadikan aspek pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pencapaian, namun juga harus berbasis lingkungan.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Gelar Pertemuan dengan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK

“Saya mohon betul pembangunan yang dilakukan di Kaltara, sesuai dengan tema, berbasis inklusif dan berbasis lingkungan,” kata Mendagri dalam Musrenbang dalam rangka Penyusunan RKPD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2022, secara virtual, Selasa (13/4/2021).

Mendagri membeberkan, pembangunan yang inklusif dan berbasis lingkungan sangat penting dilakukan, terlebih Provinsi Kalimantan Utara termasuk salah satu daerah yang hutannya masih perawan. Perlu dijaga jangan sampai terjadinya perusakan lingkungan, seperti penambangan dan pembalakan.

Baca juga : Mendagri Tekankan Perlunya Saling Percaya dalam Kerja Sama KPPU dan Kemendagri

“Berbasis lingkungan, Kaltara termasuk daerah hutan perawan, jangan sampai terjadi perusakan, kerusakan lingkungan yang masif, yang tidak terencana dengan baik, dipotong dibangun, penggundulan hutan besar-besaran untuk tambang, untuk logging, untuk pertanian monokultur, tapi menafikan aspek lingkungan yang sekian tahun mendatang (menyebabkan) terjadi bencana, banjir, dan lain-lain,” bebernya

Mendagri juga mengingatkan pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk tetap memperhatikan dan menjaga tata kelola lingkungan.

Baca juga : Sinergi dan Kolaborasi dalam Menjalankan Tugas, Menteri ATR/BPN Kunjungi Mendagri Tito Karnavian

“Ini beberapa daerah sudah too late, perlu melakukan reboisasi dan kembali realokasi tata ruang. Itu tidak gampang, tolong jangan meninggalkan legacy, untuk pemerintahan berikut dan anak cucu, yang tidak baik,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mendagri juga menggarisbawahi tema Penyusunan RKPD Provinsi Kalimantan Utara, terkait Pemantapan Pemulihan Ekonomi dan Kesehatan untuk Pertumbuhan yang Inklusif.

Mendagri menilai, aspek ekonomi dan kesehatan harus dibangun beriringan. Tak kalah penting, keduanya juga harus dijalankan secara inklusi dengan melibatkan masyarakat secara terbuka.

“Nah yang inklusif ini maksudnya adalah untuk semua rakyat, terbuka untuk semua orang, bukan eksklusif. Nah untuk pertumbuhan inklusif ini, maka di antaranya adalah membuat sumber daya yang ada, usaha-usaha yang ada dengan melibatkan masyarakat,” tutup Mendagri.

Artikel Terkait
Pj Bupati Maybrat Gelar Pertemuan dengan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK
Mendagri Tekankan Perlunya Saling Percaya dalam Kerja Sama KPPU dan Kemendagri
Sinergi dan Kolaborasi dalam Menjalankan Tugas, Menteri ATR/BPN Kunjungi Mendagri Tito Karnavian
Artikel Terkini
Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi
Peringati Hari Kartini, Ketua DWP Kemendagri Bicara Soal Pemimpin Wanita Masa Kini
Pj Bupati Maybrat Jajaki Kerjasama dengan Asdep Pengembangan Logistik Nasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas