INDONEWS.ID

  • Senin, 07/06/2021 18:30 WIB
  • LaNyalla Dukung GeNose C19 Hasil Penelitian UGM Dapat Pengakuan Kemenkes

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Dukung GeNose C19 Hasil Penelitian UGM Dapat Pengakuan Kemenkes
Ketua DPD RI, AA LaNyalla, Mahmud Mattalitti.(Foto:Istimewa)

Yogyakarta, INDONEWS.ID - Kegiatan penelitian dan pengembangan Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan alat pendeteksi Covid-19, GeNose C19, mampu menarik perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

LaNyalla Mattalitti memberikan dukungan penuh agar GeNose C19 mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan.

Baca juga : Akademisi: Kejahatan Kemanusiaan Isu Strategis KTT ASEAN

Dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, LaNyalla menyempatkan diri mengunjungi UGM Science Techno Park, di Sleman, Yogyakarta, Senin (7/6/2021), untuk mengetahui lebih jauh tentang GeNose C19.

Kedatangan LaNyalla disambut Kepala Tim Inventor alat deteksi cepat Covid-19 GeNose, Kuwat Triyana, S Kompyang W (Sekdir PUI UGM), Ahmad (tim inventor) dan Henry Yuliand (Kasubdit PUI UGM).

Baca juga : Pengamat Ketenagakerjaan: UU Cipta Kerja Dapat Menciptakan Fleksibitas Pasar Kerja

Sementara LaNyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Bustami Zainudin (Wakil Ketua Komite II) dan Evi Apita Maya (senator NTB).

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menegaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi para tim peneliti GeNose ke Kementerian Kesehatan agar alat ini bisa setara dengan alat deteksi Covid-19 lainnya.

Baca juga : Dorong Karyawan Gen-Z Bangun Reputasi di Era Digital, PNM Gandeng UGM Edukasi Cakap Sosmed

"Kebetulan di sini ada Ketua Komite III yang bermitra kerja dengan Kemenkes. Nanti kita dorong aspirasi itu," ujar LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur ini mengatakan sangat mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

"Kita berharap alat GeNose ini juga di kemudian hari bisa mendeteksi virus lain atau untuk varian lain dari Covid-19," katanya.

Keinginan agar GeNose bisa setara alat deteksi Covid-19 lainnya, seperti antigen, disampaikan Prof Kuwat Triyana.

"Kita memang sudah mendapat uji edar. Itu memang seperti pengakuan. Tapi agar legalitas dan kegunaannya semakin meluas kita butuh dari Kemenkes itu. Saat ini kita sedang uji post market agar alat semakin bagus dan dapat regulasi," ucap Prof Kuwat.

Menurutnya, dari Januari 2021, UGM STP sudah memproduksi 5000 alat GeNose. Semua diedarkan oleh distributor. Namun, Profesor Kuwat menegaskan GeNose belum bisa di-custom untuk mendeteksi varian baru virus Covid-19.

"Karena alat GeNose ini belajar dari lapangan. Belum sempurna tetapi terus menerus dilakukan perbaikan. Untuk varian baru memang saat ini belum bisa. Masih varian general," ucapnya.

Prof Kuwat berharap support dari DPD dan seluruh elemen. Karena sejauh ini pendanaan dari produksi masih berasal dari UGM.

"GeNose akan kita kembangkan lagi. Bahkan sebenarnya saat ini sudah bisa mendeteksi selain Covid seperti TBC dan prostat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Ketua DPD RI dan beberapa senator yang mendampingi juga mencoba test GeNose. Setelah itu rombongan meninjau tempat produksi GeNose. Mulai dari bahan baku, kalibrasi hingga pengemasan.

UGM Science Techno Park dibangun 2017 untuk inovasi teknologi bidang kesehatan. Selain memproduksi GeNose, jauh sebelumnya UGM STP yang berada di bawah Direktorat Pengembangan Usaha Inkubasi UGM ini sudah menghasilkan banyak produk di bidang pangan sehat dan herbal.*

Artikel Terkait
Akademisi: Kejahatan Kemanusiaan Isu Strategis KTT ASEAN
Pengamat Ketenagakerjaan: UU Cipta Kerja Dapat Menciptakan Fleksibitas Pasar Kerja
Dorong Karyawan Gen-Z Bangun Reputasi di Era Digital, PNM Gandeng UGM Edukasi Cakap Sosmed
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas