INDONEWS.ID

  • Rabu, 09/06/2021 06:59 WIB
  • Mantan Dubes WTO : Perancis Bakal Juara di Piala Eropa Tahun Ini.

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Mantan Dubes WTO : Perancis Bakal Juara di Piala Eropa Tahun Ini.
UEFA Euro 2020

Oleh: Syafri Baharudin, eks Dubes WTO dan pengamat sepakbola.

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah tertunda setahun, akhirnya turnamen antar negara Eropa akan dilangsungkan 11 Juni sampai dengan 11 Juli. Pertandingan pertama Italia Vs Turki, Sabtu 12 Juli jam 02.00 WIB di Stadion Olympic- Roma, Italia. Final akan berlangsung 12 Juli di Stadion Wembley- London, Inggris.

Baca juga : Piala Eropa Obat Penyegar di Masa Pandemi Corona

Juara bertahan (Perancis - 2016) adalah Portugal, yang menang 1-0 atas Perancis di Final. Semi finalis lain adalah Jerman dan Wales.

Lantas Negara mana yang favorit menjadi penguasa benua biru kali ini? Berikut prediksi saya sesuai urutan 1-4 (potensi kuat) 5-8 (potensi kuda hitam).

1. Perancis

Dari segi kemampuan teknis dan pengalaman, tidak ada yang sekuat Perancis saat ini. Mulai dari Kiper Hugo Lloris, back: Pavard-Varane- Kimpembe-Hernandez, Lini Tengah: Pogba- Kante-Rabiot, Lini Depan: Griezmann-Benzema- Mbappe. Kuncinya bgmn Coach Deschamps bisa menyatukan pemain2 `besar` ini.

2. Inggris

Inggris selalu favorit datang ke Turnamen, namun miskin gelar setelah juara Dunia 1996. Sekarang saatnya, selain bermain di kandang (apalagi kalau juara grup) juga kali ini penuh dengan pemain muda berbakat spt Foden- Sancho-Rashford, sayang TTA cedera last minute.

Kali ini, Inggris juga punya Jenderal Jack Grealish (Aston Villa) setelah kesulitan mencari pengganti Gerrard. Kane top scorer Rusia 2018 juga cukup fit.

3. Italia

Banyak yang bertanya kenapa harus Italia? Italia mantan juara dunia 4 kali, juara Eropa 1 kali, runner-up tahun 2000 (kalah dari Perancis golden goal Trezeguet, setelah leading 1-0 s.d menit ke 87) dan runner-up tahun 2012 (kalah dari Spanyol yang sedang on-fire, dibalas di Perancis 2016 di babak 16 besar dng score 2-0).

Tahun ini, Italia datang dengan kombinasi pemain muda seperti Donnarumma (pengganti Buffon), Bastoni, Locatelli, Chiesa, Belotti, dan didampingi veteran Bonucci, Chiellini, Immobile, dan Insigne.

Di bawah asuhan Roberto Mancini, Italia tidak terkalahkan dalam penyisihan dengan mencetak 37 gol-sinyal lebih menyerang, hanya kalah dari Belgia 40 gol.

4. Jerman

Tim Panser adalah tim yang paling steady. 4 kali juara dunia (seperti Italia) dan 3 kali juara Eropa. Itu cukup menunjukkan kelas mereka. Sayangnya, sejak juara dunia di Brazil 2014, trendnya selalu menurun.

Euro 2016, setelah nyaris kalah dari Italia (penalti, menang 9-8 akibat Matteo Darmian gagal)- kemenangan pertama sejak 46 tahun dari Italia (Jerman kalah 3-4 di semi final Jules Rimet Cup, Mexico 1970), Jerman akhirnya kandas di semifinal vs Perancis.
Lebih malang lagi, Jerman tersisih di Grup saat Rusia 2018.

Kali ini, Jerman datang dengan pemain-pemain muda berbakat seperti Kay Havertz, namun hasil grup penyisihan piala dunia Qatar 2022 sangat buruk. Sementara menempati urutan 3 grup, kalah dari tim gurem Armenia dan Makedonia Utara.

Hal ini memaksa Coach Loewe memanggil kembali Mueller dan Hummel setelah out 26 bulan. Mereka dan Kross+Neuer adalah veteran 2014. Namun Jerman tetap Jerman, jangan sekali-kali meremehkan mereka yang selalu bermain agresif, utamanya bintang mereka Joshua Kimmich-penjelajah.

5. Portugal

Juara bertahan ini selalu berbahaya. Kali ini mereka tetap dipimpin sang Maestro Ronaldo yang didampingi Felix didepan, Back cemerlang Ruben Diaz yang didampingi kompatriotnya di Mancit Cancelo dan Silva serta gelandang serang MU-Bruno Fernandez.

6. Belgia

Juara 3 Piala Dunia Rusia 2018 datang dengan tim golden age nya utk terakhir kali. Beruntung De Bruyner dinyatakan fit setelah cedera di Final Champion vs Rudiger (Jerman). Jika Eden Hazard fit dan Lukaku on-fire, serta Tillemans bermain nyaman, maka Belgia akan berbahaya. Sayang lini belakang sudah menua.

7. Spanyol

Nostalgia juara Dunia 2010 dan juara Eropa 2012 sulit untuk diulangi. Namun Spanyol tetap berkelas. Lini depan diisi pemain muda cemerlang, Ferran Torres (City), Morata (Juventus), dan Moreno (Villareal-juara piala Eropa tahun ini), apabila ditunjang dengan baik oleh lini tengah Alcantara (Liverpool), Rodri (City) dan Koke (Atletico Madrid), maka Spanyol tetap sulit ditundukkan.

8. Belanda

Agak sulit memilih prediksi no 8, karena juga ada Kroasia yang tangguh. Belanda dipilih karena mereka terdiri dari pemain-pemain
muda bersemangat dan sudah cukup lama bersama.

Sayang Ligt (Juventus) tidak bisa didampingi Van Dyck (Liverpool) yang masih belum fit. Lini tengah dipimpin Wijnaldum (Liverpool-baru transfer ke PSG) dan di depan ada Memphis yg sedang on-fire (Lyon-sedang proses ke Barca). Jika mereka lolos juara grup, mereka akan berbahaya.

Catatan: sayang Perancis-Jerman- Portugal satu grup. Namun karena empat terbaik dari ranking 3 grup bisa masuk 16 besar (babak knocked-down), maka bisa saja mereka bertiga melaju terus.

Selamat menikmati bulan Bola. Sejenak kita lupakan PSSI kita yang masih sibuk berbenah. Secara emosi saya adalah penggemar fanatik Italia sejak 1968. FORSA AZZURI. Tapi saya selalu respek dengan tim yang lebih baik. Saya mencintai sepak bola.

SOME PEOPLE THINK FOOTBALL IS A MATTER OF LIFE AND DEATH, I ASSURE YOU, IT`S MUCH MORE SERIOUS THAN THAT- Bill Shankly -Liverpool.

Artikel Terkait
Piala Eropa Obat Penyegar di Masa Pandemi Corona
Artikel Terkini
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas