Penulis : Syafri Adnan
ULASAN EURO 2021
SEMI FINAL
Sesuai dengan prediksi pertandingan berjalan alot bahkan sampai dengan perpanjangan waktu. Walau penguasaan bola, Inggris lebih unggul (59%), inggris gagal mencetak gol murni hasil set-piece. Satu gol hasil bunuh diri Kjaer dan satu lagi dari penalti Kane.
Kedua tim menurunkan line-up utama mereka. Sejak menit awal Inggris sudah mengurung daerah Denmark. Namun serangan Inggris cenderung monoton dan umumnya melalui sisi kanan Denmark, dengan manuver Shaw-Rice-Sterling-bahkan Mount. Denmark cukup rapat disisi tersebut dengan Larsen-Hojbjorg-Christiansen. Alhasil serangan Inggris mudah dibaca.
Denmark mencoba menyerang baik melalui counter-attack atau serangan dibangun dari bawah. Lini tengah Denmark Larsen-Hojborg-Delaney-dan terutama Maehle, selain mampu ikut bertahan, juga sanggup mendukung trio penyerang: Daamsgard-Dolberg-Braithwaite, yang cukup berbahaya dan membuat kiper Pickford menjadi gugup dan tidak nyaman.
Hasilnya dalam suatu counter-attack terjadi pelanggaran sedikit di luar kotak penalti Inggris. Free-kick diambil oleh Daamsgard yang menendang bola melalui kepala pagar hidup Inggris, bahkan juga tidak mampu ditepis Pickford dan bersarang di atap tengah gawang Inggris. Gol yang indah.
Inggris langsung menyerang habis gawang Denmark. Pada menit ke 37, nyaris terjadi gol oleh Sterling. Namun dua menit kemudian lahir gol untuk Inggris hasil bunuh diri kapten Denmark-Kjaer. Diawali dari pergerakan Saka dari sisi kiri kotak penalti, yang kemudian mengirim umpan silang kedepan gawang melewati Schmeichel, dan upaya Kjaer untuk menghalangi Sterling justru berakibat bola masuk ke gawang sendiri. Skor 1-1.
Di babak kedua, Inggris tetap menguasai permainan dan Denmark tetap disiplin menjaga daerahnya sambil sesekali membangun serangan yang tetap cukup berbahaya.
Inggris mencoba memasukkan Henderson mengganti Rice, Grealish mengganti Mount, dan Foden mengganti Saka. Southgate memindahkan Sterling ke wide- attacker kanan, sedangkan Foden di kiri. Grealish lebih ke tengah. Strategi ini membuat Sterling lebih banyak membuat manuver berbahaya. Ketimbang menghadapi Christiansen yang sudah saling mengenal di liga premier, Sterling lebih percaya diri menghadapi Vestergaard.
Akhirnya malapetaka terjadi pada paruh pertama babak Extra-time, Sterling dengan gaya solo-run menusuk kedalam kotak penalti dan pada saat dikepung tiga pemain Denmark, Sterling tiba-tiba terjatuh dan wasit langsung menunjuk titik putih.
Setelah ada protes dari pihak Denmark, dilakukan pengecekan melalui VAR dan wasit tetap pada keputusannya. Beberapa pandit televisi maupun penulis sendiri tidak melihat ada kontak sengaja bahkan Sterling memang sudah dalam posisi mau jatuh akibat gerakannya sendiri.
Penalti dilakukan oleh Kane. Tembakan pertama bisa ditepis oleh Schmeichel, namun bola muntah mengarah kembali kepada Kane yang langsung menyambarnya kembali. Ini gol ke 4 Kane dan masih berpeluang sebagai top-skorer. Gol ini adalah gol kemenangan Inggris.
Inggris akhirnya mengakhiri masa penantian 55 tahun tidak masuk final turnamen besar seperti Piala Dunia dan Piala Eropa ini. Namun masih ada satu tugas besar untuk menundukkan tim kuat Italia di Final, Senin 12 Juli jam 02.00, sebelum bisa memuaskan dahaga negara dan bangsanya akan gelar juara sepakbola.
Denmark bisa pulang dengan kepala tegak. Mereka kalah terhormat. Dengan berbagai drama dan kesulitan, pencapaian babak semi final adalah sesuatu yang sangat berarti buat bangsa dan negara Denmark. Salut luar biasa.