INDONEWS.ID

  • Rabu, 01/09/2021 22:30 WIB
  • Sebanyak 652 Jiwa di Dua Kecamatan Terdampak Banjir Sidenreng Rappang

  • Oleh :
    • very
Sebanyak 652 Jiwa di Dua Kecamatan Terdampak Banjir Sidenreng Rappang
Banjir di Sidenreng Rappang. (Foto: Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang menyebabkan sejumlah warga terdampak. Hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Tanrutedong serta Danau Sidenreg memicu terjadinya banjir pada Minggu (29/8) pukul 21.00 WITA.

Seperti dikutip dari siaran pers Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidenreng Rappang tercatat sebanyak 652 jiwa terdampak kejadian tersebut.

Baca juga : Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat

“Tak hanya itu, peristiwa ini itu juga mengakibatkan 163 unit rumah dan lahan pertanian seluas 275 hektar terdampak,” ujarnya.

Daerah yang penduduknya mengalami dampak yakni Kelurahan Salomallori dan Desa Kalosi di Kecamatan Dua Pitue, kemudian Kelurahan Wette`e di Kecamatan Panca Lautang.

Baca juga : Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024

Berdasarkan hasil pemantauan visual hari ini (1/9) pukul 12.00 WIB terdapat beberapa titik yang masih tergenang banjir, tinggi muka air berkisar 50 - 250 sentimeter di antaranya di Kecamatan Panta Lautang.

BPBD Kabupaten Sidenreng Rappang sebelumnya sudah meneruskan informasi peringatan dini itu kepada perangkat daerah setempat. “Memanfaatkan jaringan komunikasi Whatsapp Group yang terhubung dengan para perangkat daerah, informasi dikirimkan untuk menjadi perhatian bersama dalam mengambil sikap mitigasi awal yang dianggap perlu,” ujarnya.

Baca juga : Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan

Selain itu, BPBD juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan monitoring dan pendataan di lokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk menjadi acuan untuk pengambilan langkah sebagai tindakan percepatan penanganan banjir.

Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 11 kecamatan berada pada potensi tersebut.

Prakiraan cuaca dari BMKG menyebutkan wilayah Sulawesi Selatan diprediksi memasukin awal musim hujan pada September hingga November 2021.

Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. ***

Artikel Terkait
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas