Jakarta, INDONEWS.ID -- Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menolak menurunkan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) dikritisi kelompok Relawan Jokowi Mania (JoMan). Mereka menilai sikap Menkes adalah pembangkangan serius terhadap perintah Presiden.
Ketua JoMan, Imanuel Ebenezer menyatakan sangat heran dengan keputusan Menkes Budi Gunadi terkait harga tes PCR tersebut.
"Harusnya bisa. Tugas Menkes sebagai pembantu Presiden memastikan perintah itu berjalan dengan baik. Jangan menolak cari solusi sebagai pembantu Presiden," kata Noel.
Aktivis 98 ini mengatakan bahwa India saat ini bisa memurahkan tarif tes PCR. Bahkan kini sudah di bawah 200 ribu.
Karena itu, seharusnya Menkes juga bisa menetapkan tarif yang sama. Bagaimana caranya agar PCR bisa diproduksi di dalam negeri.
"Bisa lah. Memang perlu proses. Tapi produksi bahan PCR harus dipaksakan di dalam negeri, " ucapnya.
Karena itu, selain tak etis, kata Noel, penolakan tersebut sangat aneh dan sarat pembangkangan.
Noel menambahkan JoMan akan mengawal rencana Presiden untuk menurunkan harga PCR.
"Siapa yang menolak keputusan presiden akan kita tabrak. Kita kawal itu, " ucapnya.
Tugas Joman, kata Noel, adalah mengawal aspirasi suara rakyat. Saat ini, jelas rakyat terbebani dengan syarat terbang dengan PCR..
Dia mengatakan menteri yang melakukan pembangkangan terhadap perintah Presiden layak dicopot dari jabatannya.
“Menteri Kesehatan melakukan pembangkangan atas perintah Presiden layak untuk dicopot. Rakyat bersama Jokowi, Jokowi bersama rakyat,” pungkasnya. ***