INDONEWS.ID

  • Rabu, 15/12/2021 19:08 WIB
  • MPR RI dan MUI Tandatangani MOU Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

  • Oleh :
    • very
MPR RI dan MUI Tandatangani MOU Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
Bamsoet usai menandatangani Nota Kesepahaman antara MPR RI dengan MUI, secara virtual di Komplek MPR RI, Jakarta, Rabu (15/12/21). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID --- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Miftachul Akhyar, yang diwakili Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Deding Ishak, menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan sinergitas penyelenggaraan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Secara internal, MUI sebagai  rumah besar bagi umat muslim Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar mewujudkan pemberdayaan umat Islam. Secara eksternal memiliki tanggungjawab yang tidak kalah pentingnya, mewujudkan harmoni dalam kehidupan kebangsaan yang penuh keberagaman.

Baca juga : Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta

"Sementara MPR RI merupakan Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat. Sehingga sangat tepat jika keduanya saling berkolaborasi. Mengingat pembangunan wawasan kebangsaan adalah tugas dan tanggung jawab bersama, yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari segenap komponen bangsa," ujar Bamsoet usai menandatangani Nota Kesepahaman antara MPR RI dengan MUI, secara virtual di Komplek MPR RI, Jakarta, Rabu (15/12/21).

Turut hadir antara lain, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, serta Ketua Bidang Organisasi Prof KH Noor Achmad.

Baca juga : Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kemajemukan dan keragaman umat Islam dalam alam pikiran keagamaan, organisasi sosial, dan kecenderungan aliran dan aspirasi politik di satu sisi dapat dimaknai sebagai kekuatan. Tetapi disisi lain, semua pihak tidak boleh menutup mata, juga dapat menjelma menjadi kelemahan dan sumber pertentangan di kalangan umat Islam sendiri.

"Akibatnya, tidak jarang kondisi ini dapat mengantarkan kita ke dalam egoisme kelompok yang berlebihan, dan mereduksi peluang untuk mengembangkan diri menjadi kelompok yang tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi juga unggul dalam kualitas. Disinilah peran penting MUI sebagai wadah silaturahmi ulama, zuama (pemimpin), dan cendekiawan muslim dari berbagai kelompok di kalangan umat Islam," jelas Bamsoet.

Baca juga : Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, MUI sangat berperan  sebagai elemen bangsa dalam menciptakan kerukunan kehidupan umat beragama; perbaikan akhlak bangsa; dan pemberdayaan umat Islam dalam semua segi kehidupan. Bahkan Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar sudah menegaskan bahwa MUI senantiasa mendorong terwujudnya dakwah tanpa mengejek. Mengingat tugas ulama adalah untuk merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela.

"Umat Islam di Indonesia sudah sejak lama menyadari bahwa negara ini dibangun diatas fondasi kemajemukan. Karena kebesaran hati umat Islam jugalah, Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal pembukaan Undang-Undang Dasar, dikoreksi dengan menghapuskan tujuh kata dari frasa Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Umat Islam Indonesia telah menjadi teladan, bahwa mengedepankan nilai kemanusiaan merupakan pondasi utama terwujudnya persatuan dan perdamaian," pungkas Bamsoet. ***

Artikel Terkait
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas