INDONEWS.ID

  • Selasa, 11/01/2022 21:10 WIB
  • Menteri Tjahjo Prihatin Karena Masih Banyak PNS Tidak Pro Terhadap Pancasila

  • Oleh :
    • very
Menteri Tjahjo Prihatin Karena Masih Banyak PNS Tidak Pro Terhadap Pancasila
Menteri Tjahjo Kumolo saat berada di BPIP. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi salah satu pelopor dalam pemberian materi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) pada pendidikan dan pelatihan bela negara untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Selain itu menurutnya PNS sebagai komponen cadangan pertahanan negara juga harus memiliki ideologi negara yang kuat dan pasti serta memiliki wawasan kebangsaan.

Baca juga : Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang

"Semoga, hubungan kita ke depan bersama Kementerian Pertahanan juga ini dapat dilaksanakan dengan baik," ujar Tjahjo saat berkunjung ke BPIP, Selasa, (11/1/2021).

Ia mengaku prihatin dengan PNS saat ini karena masih berideologi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Bahkan telah terpapar radikalisme.

Baca juga : Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik

"Saya sangat sedih Pak dan prihatin ternyata masih banyak yang tidak pro Pancasila, belakanngan ini kami telah menangani beberapa kasus," terangnya.

Menteri Tjahjo mengatakan pelatihan tersebut akan dilakukan selama 1 minggu, baik untuk PNS baru maupun bagi PNS pra jabatan atau bagi yang naik jabatan.

Baca juga : Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi

"Kuncinya satu yaitu memahamai ideologi, saya ingin PNS itu lurus ke depan siapapun pemimpinnya," tegasnya.

Ia juga berencana dalam momentum pendidikan dan pelatihan tersebut peserta akan diberikan asuransi dan uang saku.

"Kami menyatakan momentum ini sangat bagus, selama pelatihan akan diberikan asuransi dan uang saku," tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menyambut baik dengan program tersebut.

Menurutnya BPIP telah menyusun 15 bahan ajar tentang Pembinaan Ideologi Pancasila termasuk untuk Pegawai Ngeri Sipil.

"Saya sangat setuju sekali, kami bahkan sudah mengembangkan buku bahan ajar termasuk untuk PNS," ujar Yudian.

Ia berpendapat pendidikan dan pelatihan tersebut dilakukan pada level-level sesuai dengan tingkatan atau jabatan PNS.

"Tetap pelatihan ini diperlukan di level-level tertentu. Perlu juga MoU Kemenpan-RB, Kemenhan dan BPIP,"  ujarnya.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan perlu penguatan di dalam aparatur negara sebagai pelayan publik.

Menurutnya semua lembaga pemerintahan sangat berpotensi bagi masuknya ideologi-ideologi lain serta adanya kevakuman dan penyempitan beragama.

"Ideologi agama sudah masuk dalam ranah pengambil keputusan, ini sangat mengkhawatirkan," ujar rohaniawan Katolik ini.

Ia juga menjelaskan nilai-nilai Pancasila harus menjadi logos, pathos dan ethos dalam kehidupan sehari-hari para PNS apalagi mereka dinilai sebagai pelayan publik.

"Kesetiaan pada negara, kerja keras, itu ethos, dibangun dengan kedisiplinan," jelasnya.

Ia juga memastikan buku pedoman PIP harus satu jenis yang ditetapkan BPIP dan menjadi pedoman semuanya.

"Minggu ketiga bulan ini mau dirapatkan dan jika sudah jadi kira-kira awal Februari barang sudah bisa dipakai," pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Artikel Terkini
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas