INDONEWS.ID

  • Selasa, 08/03/2022 10:30 WIB
  • Waduh! China Kembali Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Waduh! China Kembali Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19
Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - China Kembali melaporkan lonjakan baru dalam kasus Covid-19 di seluruh negara tersebut. Padahal pemerintah telah menerapkan pendekatan "zero toleransi" yang ketat untuk menangani wabah.

China daratan melaporkan 214 kasus infeksi baru selama 24 jam pada Senin (7/3/22). Sebanyak 69, kasus berasal dari provinsi selatan Guangdong yang berbatasan dengan Hong Kong dan telah mencatat puluhan ribu kasus per hari sebelumnya.

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

Sementara sebanyak 54 kasus lainnya dilaporkan di provinsi Jilin, lebih dari 2.000 kilometer ke utara, dan 46 di provinsi timur Shandong.

Dalam laporan tahunan kepada badan legislatif nasional akhir pekan lalu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, negara itu perlu terus-menerus memperbaiki penahanan epidemi. Namun, dia tidak memberikan indikasi bahwa Beijing mungkin akan mengurangi strategi `zero toleransi`.

Baca juga : Indonesia Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan Miliaran Dolar di China RE Invest Indonesia 2024

Li menyerukan percepatan pengembangan vaksin dan memperkuat pengaturan epidemi di kota-kota tempat pengunjung dan barang tiba dari luar negeri.

Aturan `Zero Toleransi` membutuhkan setiap orang melakukan karantina dan penguncian di seluruh komunitas dan kadang-kadang bahkan kota-kota walau hanya segelintir kasus yang terdeteksi.

Baca juga : Sambut Tahun Naga, DAAI TV Terus Menebar Kebaikan

Pejabat China memuji pendekatan itu sebagai upaya membantu mencegah wabah besar nasional, meski para kritikus mengatakan tindakan itu membuat korban besar pada ekonomi dan mencegah populasi membangun kekebalan alami.

Salah satu bidang yang masih merasakan dampak ketatnya pengendalian Covid-19 adalah bidang keagamaan. Gereja Katolik paling terkenal di Beijing, kuil Buddha, dan masjid menyatakan pada akhir pekan bahwa mereka telah diperintahkan ditutup pada Januari tanpa tahu bisa beroperasi kembali.

Bahkan sebelum pandemi, lembaga-lembaga semacam itu berada di bawah tekanan berat dari otoritas Komunis untuk menindaklanjuti tuntutan dari pemimpin Xi Jinping.

Pemerintahan Xi memerintahkan agar semua pusat keagamaan dibersihkan dari pengaruh luar, termasuk penampilan fisik tempat-tempat ibadah.*

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Indonesia Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan Miliaran Dolar di China RE Invest Indonesia 2024
Sambut Tahun Naga, DAAI TV Terus Menebar Kebaikan
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas