INDONEWS.ID

  • Senin, 02/05/2022 18:46 WIB
  • Catat Tanggalnya! 70 Negara Siap Hadiri Paskah Diaspora Katolik Indonesia Sedunia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Catat Tanggalnya! 70 Negara Siap Hadiri Paskah Diaspora Katolik Indonesia Sedunia
Rm Baltasar Lukem, SVD (Bertopi) saat ini berkarya di St Petersburg, Russia dan Rm Leo Mali (Jas Hitam Berkacamata) di Roma, Italia (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Perayaan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia akan digelar secara online pada Sabtu, 07 Mei 2022 pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini akan dihadiri para perwakilan dan missionaris Indonesia dari 70 negara.

Kegiatan yang mengusung tema "Indonesia to the Continents" (Indonesia ke Benua-Benua) ini dipersembahkan secara khusus bagi para missionaris Indonesia yang berkarya di 70 negara tersebut.

Baca juga : Taprof Lemhannas RI AM Putut Prabantoro: Jaga dan Jangan Jual Tanah Adatmu

Ketua Panitia Penyelenggara AM Putut Prabantoro mengatakan untuk pertama kali, kegiatan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia ini melibatkan lima komunitas.

Antara lain PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia), Missionaris Indonesia, IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia Di Kota Abadi atau Roma), Jaringan KKI Diaspora Sedunia dan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) serta didukung penuh oleh KBRI Untuk Tahta Suci (Vatikan).

Baca juga : AM Putut Prabantoro: Siapapun Presidennya, Akan Hadapi Ancaman dan Tantangan yang Sama

Alasan pelibatan lima komunikas Katolik Indonesia itu, menurut Putut Prabantoro yang juga Penasihat PWKI ini adalah terkait dengan pernyataan tegas Paus Fransiskus dalam pesannya pada perayaan Vita Consacrata – Hidup Bakti, pada 02 Februari 2022 lalu.

“Paus dengan tegas menyebut Indonesia sebagai pulau-pulau panggilan. Sebagai konsekuensinya, dalam konteks ini adalah Indonesia tidak hanya berarti Gereja Katolik Indonesia tetapi lebih luas lagi yakni bangsa-negara Indonesia yang merupakan satu kesatuan,” jelas Putut Prabantoro yang juga Taprof (dosen) Bidang Ideologi dan Sosbud, Lemhannas RI dalam rilisnya kepada media, Senin (2/5/22).

Baca juga : Dari Lawang, Jawa Timur: Kaum Muda GPIB Diminta Suarakan Perdamaian

Untuk diketahui, perayaan ini akan diawali dengan misa konselebrasi oleh Rm Leonardus Mali (Roma), Rm Agustinus Purnomo MSF (Norwegia), Rm Paul Halek SSCC (Roma) dan Rm Markus Solo Kewuta SVD (Vatikan).

Dari Roma, Italia, Penasihat Panitia Penyelenggara, Rm Leonardus Mali mengungkapkan, bahwa tradisi perayaan Natalan dan Paskahan bersama secara virtual dilakukan Jaringan KKI Diaspora Sedunia sejak tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19.

“Meski thema tahun ini adalah Indonesia To The Continents, namun secara makna tetap sama dengan thema tahun-tahun sebelumnya yakni Indonesia Ke Seluruh Dunia. Perayaan kali ini diharapkan lebih luas dan meriah karena dipersembahkan serta sekaligus melibatkan para misionaris Indonesia yang saat ini sedang bermisi di 70 Negara di seluruh dunia,” tutur Rm Leo Mali langsung dari Roma.

Menurut Leo Mali, ke 70 negara tersebut antara lain seluruh negara di Benua Amerika, Belanda, negara-negara di Eropa termasuk Kazakhstan dan Rusia, Benua Afrika termasuk Kenya, Madagaskar Zimbabwe, Kongo, Sudan, Uganda, Malawi termasuk Afrika Selatan, beberapa negara di Asia termasuk Vietnam, Kamboja, Myanmar, Thailand, Hongkong, Jepang, Taiwan dan India serta Benua Australia.

“Oleh karena itu tidak dapat disangkal, para misionaris dan diaspora Katolik Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen bangsa indonesia. Mereka adalah duta-duta Indonesia yang mempromosikan nilai-nilai serta budaya Indonesia seperti kerukunan, kekeluargaan, kebhinnekaan, serta nilai-nilai kristiani yang terikat dengan budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam, di negara tujuan misi. Dan ini merupakan penegasan bahwa Gereja Katolik Indonesia adalah bagian utama dari kekuatan-kekuatan peradaban lainnya yang membangun sebuah rumah bersama yang bernama Indonesia,” ucapnya.

Antusias

Dari Australia Frans Simarmata, Koordinator Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia Seluruh Dunia menegaskan, kehadiran Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia serta Misa Paskah ataupun Natal berbahasa Indonesia secara online, mengisi kekosongan bagi diaspora di perantauan yang tidak bisa ke gereja atau berkumpul bersama saudara/keluarga. Frans Simarmata mengaku menyambut perayaan paskah sedunia ini dengan sangat antusias.

“Hal tersebut juga sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan rohani dalam Bahasa Indonesia di tempat/negara domisili saat ini,” imbuh Frans Simarmata.

Sementara Rm Baltasar Lukem SVD, misionaris Indonesia di Russia pun menyambut gembira pertemuan online Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia yang melibatkan komunitas Katolik lebih luas di dalam dan luar negeri. Ini pertemuan (yang lebih luas) pertama dalam sejarah Diaspora Katolik Indonesia sedunia.

“Hemat saya, pertemuan ini menjadi penting karena tiga alasan. Pertama, merupakan momen perkenalan bagi Diaspora Katolik Indonesia yang tersebar atau berkarya/bermisi di berbagai belahan dunia. Kedua, perayaan Paskah Bersama merupakan momen indah untuk berbagi suka cita dan damai sejahtera serta saling meneguhkan satu sama lain. Dan ketiga, menjadi momen untuk berbagi pengalaman dalam kesaksian tidak hanya soal iman Katolik tetapi juga memperkenalkan Indonesia yang beragam budaya, suku, agama dan ras dan juga keindahan dan harmoni alam Indonesia. Dalam kaitan dengan ini Diaspora Katolik Indonesia harus selalu berpegang teguh pada perinsip 100 % Katolik 100 % Indonesia,” ujar Rm Baltasar.

Sedangkan Victor Fernandez-Ketua Jaringan KKI Mexico mengungkapkan, meskipun tinggal di luar negeri para misionaris begitu juga anggota dengan KKI rasa nasionalisme mereka tidak pernah pudar.

“Saya tinggal di México City sudah 46 tahun. Saya tahu betul misionaris Indonesia yang pertama masuk ke México yakni dari Kongregasi SVD (Walaupun konggregasinya sdh ada lebih dahulu), Xaverian, Claretien (CMF), SSPS, Hamba Maria (OSM,), SNDM dan beberapa lainnya. Orang Indonesia tertua dan yang paling lama tinggal di Mexico adalah saya. Saya sekarang berusia 73 tahun tapi kami sekeluarga adalah 100 % Katolik, 100 % Indonesia,” pungkasnya.

Artikel Terkait
Taprof Lemhannas RI AM Putut Prabantoro: Jaga dan Jangan Jual Tanah Adatmu
AM Putut Prabantoro: Siapapun Presidennya, Akan Hadapi Ancaman dan Tantangan yang Sama
Dari Lawang, Jawa Timur: Kaum Muda GPIB Diminta Suarakan Perdamaian
Artikel Terkini
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas