INDONEWS.ID

  • Selasa, 07/06/2022 16:59 WIB
  • BREAKING NEWS! Asri Hadi Mundur sebagai Aktivis Anti Narkoba Jelang HANI 2022

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
BREAKING NEWS! Asri Hadi Mundur sebagai Aktivis Anti Narkoba Jelang HANI 2022
Momen pertemua Asri Hadi dengan sejumlah tokoh di berbagai kesempatan (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dunia internasional akan merayakan Hari Anti Narkoba sedunia pada 26 Juni 2022 mendatang. Ini merupakan upaya dunia untuk menyadarkan masyarakatnya bahwa narkoba harus diperangi seban narkoba adalah musuh masyarakat.

Namun, kabar mengejutkan datang dari aktivis anti narkoba Indonesia, Asri Hadi. Pasalnya, Wakil Sekretaris Jenderal organisasi BERSAMA ini menyatakan pensiun dari dunia aktivitas anti Narkoba.

Baca juga : Salut! Begini Cara Asri Hadi Merawat NKRI Usai Pensiun Jadi Aktivis Anti Narkoba

"Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Itulah ringkasan perjalanan dan pengabdian hidup saya selama 40 tahun menggeluti dunia aktivitas anti Narkoba," kata Pemimpin Redaksi Indonews.id ini di Jakarta, Selasa (7/6/22).

Pernyataan Asri Hadi ini disampaikan tepat menjelang perayaan Hari Anti Narkoba pada 26 Juni 2022. Sejak hari ini Asri Hadi undur dari seluruh aktivitasnya sebagai pejuang narkoba.

Baca juga : Para Aktivis Anti Narkoba Gelar Pertemuan di Kantor BERSAMA

Asri Hadi sendiri terlibat dalam perjuangan memerangi Narkoba sejak tahun 1982, sejak mahasiswa hingga pensiun dari pejabat negara. Ia dengan sukarela tanpa pamrih telah mewakafkan umur, jiwa dan raganya berkegiatan memerangi narkoba.

“Bagi saya 40 tahun sudah cukup mendedikasikan diri untuk memerangi narkoba, setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya, di jaman sekarang ini sudah regenerasi biarkan estafet dipegang anak-anak muda yang lebih energik,” ujar wartawan senior ini yang saat ini.

Baca juga : BNN Undang Tokoh Masyarakat dan Aktivitis Anti Narkoba

Jejak Asri Hadi Sebagai Aktivis Anti Narkoba

Kepedulian Asri Hadi memerangi dan mencegah bahaya Narkoba telah dia abdikan sejak tahun 1982 hingga ujung masanya. Yakni hari ini tanggal 7 Juni 2022.

Hampir sudah 40 lamanya bergelut dengan aktivitas pencegahan Narkoba. Mulai dari penerima telepon Hotline pengaduan korban narkoba hingga memegang jabatan pengurus dan koordinator di organisasi BERSAMA.

“Saya bergelut dengan dunia pencegahan narkoba di awali pada tahun 1982, waktu itu saya masih berstatus mahasiswa FISIP UI, saya dipercaya sebagai volunteer di organisasi Hotline Service BERSAMA,” kata Asri Hadi.

Asri Hadi mengisahkan ceritanya. Saat menjadi sukarelawan organisasi BERSAMA pada tahun 1982, ia mendapatkan tugas menerima telpon dari mana saja dan mendengarkan permasalahan setiap korban atau keluarganya yang mengalami kecanduan Narkoba.

“Setelah beberapa tahun kemudian saya diangkat jadi Ketua HSB. Pendiri dan ketua HSB sekarang adalah ibu L.B.Moerdani di organisasi anti narkoba,” papar Asri Hadi mengenang saat awal berjuang melawan bahaya Narkoba.

“Namun saat itu saya harus melanjutkan sekolah saya ke London dan Australia,” lanjut Asri Hadi.

Sekembalinya dari sekolah di London dan Australia, kemudian Asri Hadi bergabung di organisasi BERSAMA sebagai koordinator After Care proyek kerjasama antara BERSAMA-UNDP-Departemen Sosial RI.

“Selama saya aktif dalam kegiatan pencegahan narkoba di after care, oleh UNDP saya disponsori untuk ikut pelatihan dan magang di Singapura, Malaysia, Australia,” tutur dosen senior IPDN yang tercatat sebagai penerima penghargaan Satyalacana Dwidya Sistha berdasar Kepres nomor 31058/4-6/200.

Sebagai koordinator After Care tugasnya adalah melakukan kegiatan aktifitas yang diperlukan bagi para korban penyalahgunaan Narkoba yang telah setelah di rehabilitasi di rumah sakit ketergantungan obat atau panti panti yang ada di bawah binaan departemen sosial.

Organisasi BERSAMA sebagai organisasi terbesar anti Narkoba di Indonesia saat itu kantornya ada di Jalan Madiun Nomor 34 Menteng, Jakarta Pusat.

Ketika itu Kantor organisasi anti narkoba BERSAMA beralamat di Jalan Madiun 34 Menteng bersebelahan dengan kantor BAKOLAK INPRES 6/71 yang dikoordinir oleh BAKIN.

Dan saat itu gerakan pencegahan anti narkoba belum dilakukan lembaga negara seperti BNN saat ini. Saat itu pencegahan narkoba dilakukan oleh organisasi BERSAMA yang juga bekerjasama dengan BAKIN berdasarkan Inpres Nomor 6 tahun 1971.

Malang Melintang di Dunia Anti Narkona Internasional

Pada tahun 1986, Asri Hadi ditugaskan untuk ikut sebagai anggota delegasi RI hadir di acara Konferensi Internasional Non-Goverment Organization (IFNGO) di Sidney berdasarkan surat perintah dari Bakolak inpres VI tahun 1971.

Konferensi Internasional NGO adalah forum pertemuan dari berbagai negara yang membahas tentang strategi apa yang harus dilakukan untuk penanggulangan penyalahgunaan Narkoba.

Berdasarkan surat perintah yang sama yakni Bakolak inpres VI tahun 1971, Asri Hadi juga ditugaskan untuk menjadi anggota delegasi RI dalam acara IFNGO di Hongkong tahun 1987, di Singapura tahun 1990, di Brunei tahun 1995, dan di Malaysia tahun 1996.

Oleh BERSAMA Asri Hadi bahkan banyak ditugaskan mewakili organisasi untuk menghadiri berbagai acara Simposium Internasional, Pelatihan, diskusi, dan acara IFNGO organisasi internasional pencegahan Narkoba di berbagai negara, mulai dari Singapura, Hongkong, Brunei, Australia.

Berinteraksi dengan Pejabat Penting

Tak jarang dalam memperjuangkan pencegahan Narkoba Asri Hadi punya banyak kenangan berinteraksi dengan para jenderal, orang penting di negeri ini dari sejak jaman Orde Baru, Reformasi hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Termasuk Presiden Joko Widodo. Asri Hadi punya kenangan pernah berinteraksi dengan beliau.

“Saya ikut di jajaran kepengurusan organisasi BERSAMA periode ketua umum nya Almarhum Mayor Jenderal Polisi Purnawirawan Putera Astaman,” ujar Asri Hadi.

Raih Penghargaan Sebagai Pekerja Sosial

Puncak karir dan perjuangan bertahun-tahun Asri Hadi dalam memerangi Narkoba akhirnya mendapatkan pengakuan negara. Ia meraih penghargaan sebagai Pekerja Sosial Nasional dari Departemen sosial.

Dedikasi Asri Hadi bersama sang ketua umum Almarhum Mayjen Pol Pur Putera Astaman dalam merintis dan membangun kegiatan pencegahan narkoba memang patut diberikan penghargaan.

Pencegahan Narkoba Mati Suri

Kemudian pada acara lepas sambut ketua Umum BERSAMA yang diadakan di aula BAKIN Pejaten, Jakarta Selatan, di kepengurusan baru ini Ketua Umum nya Irjend Pol Purn Prof Dr Hadiman SH MH.

Kantor BERSAMA kembali pindah ke Jalan Radio III Nomor 33 Kebayoran Baru sampai saat ini.

“Sayangnya setelah semangat besar dan membara dari ketua umum BERSAMA yang sebelumnya Almarhum Bapak Mayjen Pol Pur Putera Astaman yang kemudian terpilih kembali menjadi ketua umum meninggal dunia tahun lalu, organisasi BERSAMA ikut mati suri,” kata Asri Hadi dengan nada prihatin.

Mengundurkan Diri dari Dunia Pencegahan Narkoba

Setelah 40 tahun aktif di bidang pencegahan Narkoba, Asri Hadi pun mengumumkan bahwa dirinya mengundurkan diri juga. “Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya,” kata pria penyuka warna biru ini.

Pesan Asri Hadi untuk Penggiat Narkoba

“Rentang waktu yang cukup panjang selama 40 tahun ikut dalam kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, saya berharap masalah ini dapat segera diatasi dengan cara lebih banyak lagi masyarakat aktif bersama Pemerintah bekerjasama untuk melindungi anak bangsa dari bahaya narkoba,” pesan terakhir Asri Hadi usai ia mendeklarasikan diri pensiun dari dunia aktivitas anti Narkoba.

Sosok Asri Hadi

Lantas siapa sosok seorang Asri Hadi sesungguhnya. Banyak orang kemudian bertanya-tanya sosok yang dekat dengan sejumlah orang penting negeri ini dan bahkan sudah tak terhitung lagi pengalamannnya berkeliling dunia.

Berikut ini adalah beberapa catatan tentang perjalanan dan siapa sosok Asri Hadi sesungguhnya. Mari mengenalnya lebih dekat.

Asri Hadi memliliki nama lengkap Drs. Asri Hadi, MA. Ia dilahirkan di Desa Lintau, Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, pada 25 Mei 1958.

Asri Hadi menikah dengan Marie Laurentia Loedin pada 24 Oktober 1999 di hari Minggu jam 09.30 di Aula Masjid Darul Adzaar, Lebak Bulus.

Asri Hadi memiliki beberapa nama panggilan. Di kalangan teman-temannya di Jakarta, ia dipanggil Uyung atau Buyung. Sedangkan oleh orang rumah dipanggil Yung.

Pria bergolongan darah B ini merupakan anak dari pasangan Sayang Sarif dan Ramli Hadi.

Keluarga Buyung pindah ke Jakarta ketika konflik antara pemerintah pusat dengan sebagian masyarakat Sumatera Barat yang bergabung dalam PRRI tengah memuncak.

Tepat pada tahun 1960, keluarganya mendarat di Tanah Jawa dengan kapal laut dari Pelabuhan Teluk Bayur menuju Jakarta dengan perjalanan yang menghabiskan durasi waktu sekitar 10 hari.

Asri Hadi mengaku sempat tinggal di Jl. Pete kawasan Blok A, Kebayoran dimana narkoba jaman itu beredar luas di sekitar lingkungan rumah.

Ia menghabiskan waktunya di masa kecil dengan bersekolah di Taman Kanak-kanak Melati. Berikutnya ia merampungkan masa kecil di Sekolah Dasar Ora Et Labora, Jakarta Selatan.

Selepas SD, Asri Hadi melanjutkan pendidikannya di SMPN 13 Jakarta. Lalu tiga tahun kemudian menempuh pendidikan di SMAN 3, Jakarta.

Asri Muda

Di saat memasuki dunia remaja, tahun 1978-an, Asri pindah rumah ke kawasan jalan Panglima Polim Blok M. Di lingkungan itu yang ternyata lingkungan narkoba, Asri terpaksa berkawan akrab dan bergaul dengan dengan “Geng Ganja Fly”.

Berbicara masa muda, Asri Hadi mengakui dirinya punya masa lalu yang seru, dambaan dan incaran anak gaul di masanya.

Ya, suka nongkrong. Stamina dan semangatnya, tak hanya pada sekolah. Ada saja anak-anak pejabat masa itu, yang minta ditemani untuk goyang kanan dan kiri ke diskotik.

Nonton peragaan busana, menikmati gairah suasana malam hingga lesehan. Kalau mau jujur, katanya, ia adalah refleksi kawula muda idaman wanita. Menikmati musik atau mengunjungi kafe, termasuk penjelajah kuliner.

Dulu kemana-mana diantar supir atau ikut teman. Tidak bisa nyetir mobil, baru bawa mobil setelah bekerja dan bisa beli bensin dari uangnya sendiri.

Kuliah di Beberapa Kampus

Asri Hadi merampungkan SMAnya pada 4 Desember 1976. Selanjutnya pada 1977, ia terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia juga sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung juga Pajajaran Bandung.

Uniknya, pada 1978 Asri Hadi menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan Lulus dari FISIP UI tanggal 19 Juli 1984 dengan gelar Drs Sosiologi.

Mulai 24 September 1984, melanjutkan kursus bahasa Inggris di Giles College, 69, Marine Parade dan di Swan School English di 111 Banbury Rood, Oxford, England. Asri Hadi tinggal di Inggris sampai tahun 1985.

Siapa sangka, ternyata, Asri Hadi merupakan member Metropole Group of Casino dengan nomor id 06943. Serulah, pokoknya.

Pada 1992 mendapatkan beasiswa dari pemerintah Australia untuk melanjutkan pendidikan S2 di Monash University, Clayton Victoria, Australia dan mendapat gelar Master Of Arts pada 5 Oktober 1994.

Perjalanan Pengabdian Asri Hadi

Penerima Penghargaan Satyalacana Dwidya Sistha ini memulai karir sebagai Dosen IIP-IPDN Kementerian Dalam Negeri sejak tahun 1986 hingga sekarang.

Selain itu, Asri Hadi juga tercatat sebagai Dosen Tamu di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau yang disingkat SESKO AL berdasarkan surat permohonan mengajar dari Sekolah Staf dan Komando TNI nomer B/1304/X/1994/SESKOAL untuk mata pelajaran Sistem Keamanan Swakarsa dengan LKMD.

Waktu luangnya digunakan untuk aktif di Media Berita Online INDONESIA NEWS atau INDONEWS.ID sebagai Pemipin Redaksi. Pada saat yang sama, ia juga aktif sebagai relawan dalam penanggulangan bahaya narkotika di Forum Organisasi Masyarakat Anti Narkoba (FOKAN) mitra kerja Badan Narkotika Nasional (BNN).

Hingga saat ini, Asri Hadi menjadi anggota dewan pengurus Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) dan anggota dewan pengurus organisasi BERSAMA (Wadah berhimpun tingkat nasional LSM yang aktif di bidang penanggulangan Narkotika).

Sejak tahun 2015, Asri Hadi menjadi Ketua Umum Forum Intelektual Studi Untuk Indonesia (FIS UI) yang seluruh anggotanya adalah alumni FISIP UI.

Asri Hadi pernah juga tercatat sebagai lulusan Facilitators Program “Bridge Project” yang diselenggarakan oleh Australian Electoral Commision pada bulan April tahun 2003.

Asri Hadi sejak lulus “Bridge Project” ditugaskan oleh Komisi Pemilihan Umum KPU untuk melatih petugas KPU Daerah hingga tingkat paling bawah yaitu KPPS di seluruh wilayah di Indonesia.

Pada tahun 2014, Asri Hadi aktif membantu anggota Dewan Pertimbangan Presiden Prof Ryaas Rasyid sebagai anggota tim Kajian Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan di Wilayah Perbatasan sesuai surat perintah nomor 18/set.WANTIMPRES/05/2014

Pada tahun 2006, Asri Hadi menjabat sebagai Manager Advertising Majalah Health News. Media againts drug yang direkomendasi oleh Badan Dunia UNDOC sebuah Kantor PBB urusan obat-obatan dan kejahatan atau yang dalam Bahasa Inggris disebut United Nations Office on Drugs and Crime.

Pada tahun 2009, pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-64 RI, berdasarkan surat nomor B-156/PANPEL/08/2009 Asri Hadi juga berperan mendistribusikan Majalah HealthNews kepada Undangan yang hadir di Istana Kepresidenan.

Sosok yang kerap mendampingi Sri Mulyani ketika masih menjadi pengamat ekonomi ini juga tercatat sebagai Anggota redaksi Jurnal Ilmu Pemerintahan dan anggota redaksi Widyapraja IPDN

Pada tahun 1996-1998, Asri Hadi pernah menjabat sebagai Manager Personalia di PT Rekso Abadi Grup MRA.

Di tahun 1987 diangkat dengan golongan III/b menjadi dosen tetap Sosiologi Politik dengan SK 46 nomor 1988.

Di 1989, mengikuti pendidikan internasional training metodologi Course di National Institut of Public Administration (Intan) selama tiga bulan di Kuala Lumpur.

Saat ini, Asri Hadi sibuk menjadi bendahara dari Asosiasi Media Digital Indonesia dan Forum Pimpinan media Digital Indonesia.

Selain itu, Asri Hadi juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi majalah Indonesia News juga ikut serta membagikan majalah Indonesia News kepada Undangan yang hadir di Istana Kepresidenan pada hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus sejak 3 Tahun terakhir ini.

Penghargaan

Pada tanggal 5 maret 2009 Kepala Staf Angkatan Laut memutuskan: Menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalacana Dwidya Sistha kepada Drs Asri Hadi MA sebagai Dosen Luar Pasis Dikreg Seskoal berdasarkan nomor Kep/248/III/2009.

Artikel Terkait
Salut! Begini Cara Asri Hadi Merawat NKRI Usai Pensiun Jadi Aktivis Anti Narkoba
Para Aktivis Anti Narkoba Gelar Pertemuan di Kantor BERSAMA
BNN Undang Tokoh Masyarakat dan Aktivitis Anti Narkoba
Artikel Terkini
Menko Airlangga Sampaikan Sukses Indonesia Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Politik, dan Lanjutkan Upaya Transisi Energi
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas