INDONEWS.ID

  • Minggu, 31/07/2022 18:23 WIB
  • Antisipasi Ancaman Resesi Global, BUMN Diminta Tingkatkan Peran CSR

  • Oleh :
    • very
Antisipasi Ancaman Resesi Global, BUMN Diminta Tingkatkan Peran CSR
Relawan Jokowi yang hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Bogor, yakni, Kornas-Jokowi, Seknas-Jokowi, Projo, Pospera, RPJB dllnya. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo bersama para loyalis atau relawan membahas beberapa hal di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Jumat 29 Juli 2022.

Relawan Jokowi yang hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Bogor, yakni, Kornas-Jokowi, Seknas-Jokowi, Projo, Pospera, RPJB dllnya.

Baca juga : KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia

Salah satunya yang dibahas yaitu terkait dengan resesi global yang tengah melanda puluhan negara saat ini.

Ketua Umum Kornas-Jokowi, Abdul Havid Permana mengatakan, untuk mengantisipasi dampak resesi global, pemerintah hendaknya bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat agar bergotong-royong terhadap dampak resesi global tersebut. 

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Salah satunya, kata Havid, agar Corporate Social Responsibility BUMN dimaksimalkan lagi agar penyalurannya bisa lebih `tepat sasaran dan terukur`.

Hal ini, imbuhnya, bagian dari salah satu solusi untuk mengantispasi dampak resesi global.  

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

“Salah satu antisipasi dampak resesi global perlu kita maksimalkan lagi CSR BUMN yang lebih `tepat sasaran dan terukur`. Saya kira inilah salah satu solusi untuk mengatasi dampak atau ancaman resesi global dengan memperkuat ekonomi kerakyatan. Yaitu dengan memaksimalkan CSR BUMN tersebut untuk dan atau mengembangkan UMKM,” ujar Havid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/07/22). 

Havid menambahkan agar Menteri BUMN, Erick Thohir memaksimalkan keterlibatan peran relawan. “Menteri BUMN harus memaksimalkan lagi peran dan pelibatan relawan dalam menjalankan program CSR BUMN agar lebih `tepat sasaran dan terukur`,” tutur Havid.

Sebab, lanjut Havid, apabila CSR sudah `tepat sasaran dan terukur` hal itu dapat mengurangi angka terpaparnya radikalisme di masyarakat bawah. “Karena salah satu penyebab terpaparnya radikalisme karena persoalan ekonomi,” tutupnya. ***

Artikel Terkait
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas