INDONEWS.ID

  • Sabtu, 20/08/2022 18:06 WIB
  • Percepat Literasi Investasi, OJK Perkuat Kolaborasi Manajer Investasi dan Perguruan Tinggi

  • Oleh :
    • Mancik
Percepat Literasi Investasi, OJK Perkuat Kolaborasi Manajer Investasi dan Perguruan Tinggi
Seminar "Investasi Berkah di Reksadana Syariah" yang diselenggarakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bersama OJK dan PNM Investment Management di Purwokerto.(Foto:ANTARA)

INDONEWS.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mendorong kerja sama lebih kuat antara PNM Investment dan Perguruan Tinggi dalam mempercepat inklusi keuangan dan literasi investasi. Adapun salah satu target utama dalam percepatan literasi investasi ini yakni generasi milenial.

Kepala Kantor OJK Purwokerto Riwin Mirhadi menjelaskan, pihaknya menginginkan adanya koloborasi yang intens antara pelaku pasar seperti PNM Investment dan dunia Perguruan Tinggi. Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk usaha percepatan literasi keuangan di Indonesia.

Baca juga : Raih ISO 27001, PNM-IM Pacu Inovasi Reksa Dana Online

"Kita ingin ke depan kolaborasi antara OJK, pelaku pasar seperti PNM Investment dan Perguruan Tinggi diperkuat untuk lebih mempercepat peningkatan literasi keuangan di Indonesia," kata Riwin Mirhadi dalam seminar "Investasi Berkah di Reksadana Syariah" yang diselenggarakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bersama OJK dan PNM Investment Management di Purwokerto, seperti dikutip media ini dari Antara, Sabtu, (20/8/2022)

Lebih lanjut Riwin Mirhadi menjelaskan, literasi investasi keuangan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terlebih khusus dalam memajukan industri pasar modal di tanah air.

Selain itu, ia menerangkan, masyarakat Indonesia dan terutama mahasiswa saat ini tidak sedikit terjebak dalam praktik investasi bodong. Karena itu, perlu ada peningkatan literasi keuangan sehingga tidak terjebak investasi yang bermasalah.

"Dari hasil suvei OJK pada 2019 secara umum levelnya masih di angka 38 persen, sementara untuk generasi milenial 48 persen dan Gen Z di level 44 persen. Ini belum cukup dan perlu terus kita tingkatkan sehingga nantinya tidak ada lagi mahasiswa yang jadi korban penipuan investasi bodong," ungkapnya.

Riwin Mirhadi kembali mengatakan, OJK sendiri memiliki komitmen untuk mendorong masyarakat tidak lagi terjebak dalam masalah investasi yang tidak jelas atau bodong. Karena itu, OJK mendorong masyarakat dan terutama mahasiswa untuk mengikuti model investasi yang memiliki aturan yang jelas.

"Karena itu, OJK sangat menyambut positif upaya-upaya yang dilakukan perusahaan manajer investasi seperti PNM Investment Management ini bekerja sama dengan Unsoed untuk meningkatkan literasi investasi kepada generasi muda khususnya mahasiswa," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji menerangkan, kerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sangat penting. Dimana OJK dan juga PNM Investment Managemen bersama Unsoed dapat bekerja sama dalam literasi investasi untuk mahasiswa.

Selain sebagai upaya peningkatan literasi keuangan investasi bagi mahasiswa, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan generasi mahasiwa yang unggul untuk kemajuan bangsa.

"Kita juga berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan, khususnya investasi reksadana dengan menggandeng perguruan tinggi lainnya di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan teknologi informasi saat ini mempermudah mahasiswa untuk belajar mengenai dunia investasi. Karena itu, mahasiswa dapat bekerja dari mana saja melalui aplikasi berbasis online.

"Misalnya saja lewat aplikasi PNM Sijago investasi reksadana sangat terjangkau dan bisa dilakukan sesuai kebutuhan mahasiswa. Cuma dengan Rp50 ribu saja atau dua kali minum kopi kekinian mahasiswa sudah bisa berinvestasi reksadana," jelasnya.

Ia pun optimis bahwa perkembangan teknologi digital saat ini menjadi kekuatan baru dalam mempercepat inklusi keuangan dan literasi investasi di Indonesia.

"Terciptanya budaya melek digital ini akan lebih cepat mendorong masyarakat generasi tersebut untuk menjadi melek keuangan," ungkapnya.

Adapun Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed Wiwiek Rabiatul Adawiyah menerangkan, pentingnya literasi investasi tidak hanya sekedar untuk mencari keuntungan berupa uang semata.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum yang tepat bagi mahasiswa dalam memperlajari dan mengelola keuangan dengan baik.

"Tapi lebih dari sekedar cuan, kita berinvestasi bisa mengubah mindset mahasiswa dari pola pikir konsumtif menjadi produktif, dari pola pikir orientasi jangka pendek menjadi jangka panjang," tandasnya.*

Artikel Terkait
Raih ISO 27001, PNM-IM Pacu Inovasi Reksa Dana Online
Artikel Terkini
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah Kecam Pelarangan Ibadah di Tangerang
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Basarnas Lakukan Penandatangan Loca dengan Pusat Informasi Aeronautika Perum LPPNPI
Tips Memilih Jasa Penagihan Hutang yang Terbaik
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas