indonews (Spanyol) - Lionel Messi (Argentina) dan Cristiano Ronaldo (Portugal) adalah dua pesepakbola tangguh dalam dua dekade terakhir. Sayangnya, mereka hanya tangguh di klub dengan berbagai trofi. Bagaimana di ajang Piala Dunia (PD)?
Nol! Ya di ajang sepakbola paling gemerlap, FIFA World Cup, kedua megabintang itu tak berkutik dalam artian gagal membawa negaranya menjadi juara dunia. Padahal sudah diberi keberuntungan tampil di 4 edisi PD. Dan, dalam beberapa kesempatan keduanya bertindak sebagai kapten tim.
Kesempatan terbuka pada edisi Piala Dunia 2022 Qatar yang berlangsung November-Desember tahun ini. Bisa jadi ini kesempatan terakhir keduanya membela negara masing-masing. Selain usia yang semakin uzur (Ronaldo 37 tahun, Messi 35 tahun), saat ini tak ada yang tahu apakah Portugal dan Argentina lolos ke Piala Dunia empat tahun yang akan datang.
Namun, andaipun tak bawa pulang trofi kejuaraan tahun ini, Messi dan Ronaldo bisa tinggalkan Qatar dengan rekor fantastis. Setidaknya mereka masuk dafta 5 pemain yang tampil dalam 5 ajang PD berbeda. Ini rekor langka karena sejauh ini baru diisi 3 pemain. Rekor yang tak mudah dicapai karena setidaknya sang pemain segar bugar dan tetap punya permainan oke dalam kurun waktu setidaknya 20 tahun. Dan, di saat sama, juga diwarnai keberuntungan karena timnasnya lolos ke PD.
Ya, Qatar 2022 menjadi ajang Piala Dunia kelima bagi Messi dan Ronaldo. Saat tiba di Qatar nanti nanti maka saat itu juga mereka masuk daftar pemain ke-4 dan 5 yang bisa bermain 5 kali di 5 edisi Piala Dunia berbeda.
Pemain pertama yang masuk daftar 5 itu adalah kiper timnas Meksiko, Antonio Carbajal yang dikenal dengan julukan El Cinco Copas. Ia menjaga gawang negerinya dalam 5 PD beruntun pada PD 1950, 1954, 1958, 1962 dan 1966. Ia saat ini masih bugar dalam usia 93 tahun.
Berikutnya adalah legenda sepakbola Jerman, Lothar Mattheus. Ia perkuat The Panzer pada PD 1982, 1986, 1990, 1994 dan 1998. Hasilnya adalah juara dunia 1990.
Yang terakhir adalah pemain dari Meksiko lagi, Rafael Marquez. Ia tampil pada edisi PD 2002, 2006, 2010, 2014 dan 2018. Andai ia diangkut ke PD 1998 tentunya saat ini ia saatu-satunya pemain yang tampil di 6 PD berbeda. Sayangnya, saat itu usianya dianggap terlalu muda dan gagal berangkat. Juga disayangkan, nasibnya jadi buruk seusai PD 2018. Ia dikabarkan berurusan dengan pihak berwajib AS terkait perdagangan narkoba.
Kini Messi dan Ronaldo ikut jejak mereka begitu nanti keduanya bermain di Qatar. Apakah bisa mengikuti jejak seperti Mattheus yang bisa membawa pulang gelar juara dunia? (rnp)