indonews (Denmark) - Stasiun televisi Qatar MENA Channels yang jadi bagian BeIN Sports sebagai pemegang hak siar Qatar 2022 telah mengontrak 9 legenda sepakbola dunia jadi komentator. Pastinya dengan honor selangit. Ulasan mereka secara khusus disiarkan eksklusif ke 25 negara saja.
Mereka adalah kiper Denmark Peter Schmeichel yang juga jadi kiper legendaris klub Manchester United, Kaka (Brasil), Ruud Gullit (Belanda), David Villa (Spanyol), Gary Neville (Inggris), Alessandro Del Piero (Italia), Gabriel Batistuta (Argentina), Marcel Desailly (Prancis) dan Lothar Matthaus (Jerman). Semuanya mega bintang di era masing-masing, pada level klub maupun tim nasional.
"Kami senang dengan terbentuknya tim itu, komentator paling beragam yang pernah berkumpul dalam satu tim," ujar Direktur Pelaksana MENA Channels BeIN, Mohammed Al-Bader, sembari memastikan ulasan para anggota timnya akan menyenangkan para pemirsa mereka.
Tapi, tidak demikian dengan aktivis HAM beberapa negara Eropa yang sampai hari ini rajin menggaungkan aksi boikot sembari mengecam pemerintahan Qatar. Mereka tak senang. Pasalnya, negara makmur itu dinilai mengabaikan perlindungan kepada buruh selama membangun fasilitas pendukung Piala Dunia Qatar 2022. Para buruh dipaksa bekerja dengan mengabaikan keselamatan dan hak asasi mereka, sampai menimbukan kematian banyak buruh. Media menyebut lebih dari 6.500 buruh migran tewas.
Qatar sendiri sudah membantahnya dengan menyebut hanya 2 buruh yang meninggal terkait langsung dengan proyek pengerjaan stadion. Sebanyak 35 lainnya meninggal tak berkaitan dengan persiapan tuan rumah penyelenggara.
Prancis, misalnya, sudah memastikan tak akan ada acara nobar di berbagai kota besar negerinya meski timnas mereka ikut tarung di Qatar. Festival khusus yang biasanya dibuat di Menara Eiffel, Paris, pada edisi piala dunia tahun ini ditiadakan.
Reaksi keras lainnya muncul dari Denmark. Para aktivis menghujat Schmeichel yang dinilai memikirkan diri sendiri dan secara langsung turut memberikan keuntungan buat Qatar. Pasalnya, di Denmark justru sedang marak aksi boikot dengan menganjurkan para pendukung timnas tidak menonton langsung ke Qatar karena itu berarti turut menguntungkan Qatar secara ekonomi maupun citra diri. Dengan alasan sama, federasi sepakbola Denmark pun melarang istri atau pacar pemain ikut mendampingi tim ke Qatar.
Kerasnya reaksi para aktivis HAM Denmark membuat Qatar pun mengambil aksi balapan. Negara itu dikabarkan memblokir kedatangan sejumlah wartawan Denmark untuk meliput langsung ke Qatar.
Hummel, produsen yang menyuplai jersey timnas Denmark juga ikut mendukung aksi. Bentuknya dengan menyediakan out fit hitam yang jadi jersey ketiga tim Denmark sebagai simbol kesedihan.
Pemain timnas pun mendukung. Ironisnya, di dalam tim ini terdapat putra Schmeichel, Kasper Schmeichel, yang mewarisi posisi sang ayah jadi kiper nasional Denmark.
"Kami harus menghadapi kenyataan bahwa Peter Schmeichel tidak peduli pada keprihatian orang Denmark. Ia tak peduli pada apa yang kami rasakan. Rupanya yang kami anggap penting tak ada arti baginya," komentar Lasse Voge, salah satu tokoh pergerakan, dalam wawancaranya dengan media BT.
Sejauh ini belum ada tanggapan Schmeichel. Yang pasti ia sudah teken kontrak dan siap menikmati fasilitas kelas atas selama tinggal di Qatar nanti. (rnp)