indonews (Qatar) - Hingga saat ini tuan rumah Qatar masih saja dihujani aksi kritik dan boikot dari berbagai komunitas HAM dan anti kekerasan.
Yang disorot dalam beberapa tahun terakhir adalah hak pekerja migran yang dianggap melanggar hak asasi. Melanggar prinsip keselamatan sehingga banyak yang tewas saat mengerjakan proyek infrastruktur untuk Piala Dunia 2022.
Isu lain adalah keseteraan gender dan larangan aktivitas LGBT di negeri berpenduduk muslim itu. Para pelaku LGBT bahkan terancam dengan hukuman penjara.
Timnas Inggris dengan pelopor skipper Harry Kane ikut menentang apa yang mereka sebut sebagai diskriminasi kaum LGBT. Bersama beberapa kapten timnas negara Eeopa lainnya, Kane sudah bertekad memakai armband OneLove di lengan saat berlaga di lapangan. OneLove dengan warna pelangi (rainbow) adalah simbol dukungan pada aktivitas LGBT.
FA sebagai induk organisasi sepakbola Inggris pun tak keberatan dengan aksi Kane dan pemain The Three Lions lainnya. Mereka justru senang-senang saja kala pemain menamakan Rain Bow pada pesawat yang mengangkut skuad pelatih Gareth Southgate ke Qatar.
"Kami telah tunjukkan dukungan pada berbagai isu sosial selama ini dengan berbagai cara. Termasuk dengan mengenakan armband OneLove di turnamen ini," bunyi pernyataan resmi Football Association.
Nama Rain Bow disematkan jelas berkaitan dengan aksi penolakan sistem hukum yang diterapkan Qatar kepada LGBT.
Pesawat carteran milik maskapai penerbangan Virgin Atlantic itu sudah take off dari Birmingham pada Selasa (15 November).
Inggris bergabung di Grup B bersama AS, Wales dan Iran. Kane dkk melakoni laga perdana versus Iran pada 21 November, sekaligus awal kampanye mereka menentang kebijakan pemerintah Qatar terkait LGBT. (rnp)