Jakarta, INDONEWS.ID - Pemimpin Redaksi Indonews.id, Drs. Asri Hadi mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu masyarakat korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/22).
Diketahui, gempa M 5,6 mengguncang Cianjur, Jabar. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, sebanyak 162 dinyatakan meninggal dunia.
"Mewakili jajaran redaksi dan manajemen Indonews.id, saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya warga Cianjur yang kena gempa tadi siang dan bagi mereka yang terluka atau cidera segera dapat ditangani oleh dokter yang ada di Cianjur," kata Asri Hadi dalam pesan singkat di Jakarta, Senin (21/11/22).
"Mohon juga partisipasi masyarakat untuk membantu masyarakat Cianjur dan sekitarnya yang terkena gempa bumi," ajak Asri Hadi.
Asri Hadi yang merupakan Alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta mengatakan, bagi yang tergerak untuk membantu para korban, dapat didonasikan melalui rekening pengurus Ikatan Keluarga Besar SMA Teladan (IKA) Jakarta.
Ada dua kelompok yang akan terjun membantu warga Cianjur yang terkena gempa yaitu teman-teman dari Desa Pancasila FOKAL UI dan teman-teman alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta yang tergabung dalam Sabhawana.
"Donasi dapat disampaikan melalui rekening Pengurus IKA Teladan Bank Mandiri:* *1010004501753*
*an. Arika Arnowo*
Untuk konfirmasi & bukti donasi dapat dikirimkan kepada salah 1 dari Pengurus berikut ini:
1. Arika Arnowo (0855-7060-567),
Evo Meirita (0813-8793-7733), Disya Nabila (0878-7557-4750)."
Gempa M 5,6 mengguncang Cianjur, Jabar. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, sebanyak 162 dinyatakan meninggal dunia. Hingga pukul 19.34 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, 162 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan Magnitudo 5,6.
Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. 362 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur. Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Sementara untuk kebutuhan mendesak di lapangan yaitu 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak.
Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.
Warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat.
Esok hari, Selasa (22/11) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kepala BNPB, Kepala BMKG, beserta jajaran akan melangsungkan tinjauan langsung ke Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.*