INDONEWS.ID

  • Rabu, 30/11/2022 10:27 WIB
  • Wujudkan Indonesia Jadi Global Halal Hub pada 2024, Menko Airlangga Tegaskan Peran Signifikan UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Wujudkan Indonesia Jadi Global Halal Hub pada 2024, Menko Airlangga Tegaskan Peran Signifikan UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi

Istanbul, INDONEWS.ID - Tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut pada kuartal III tahun 2022 memperlihatkan geliat produktivitas ekonomi nasional yang semakin membaik sejak pandemi Covid-19. Salah satu yang faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut yakni dengan berkembangnya Kawasan Industri Halal di Indonesia yang terus didorong dengan menciptakan ekosistem halal yang tepat dari hulu hingga hilir. Presiden Joko Widodo juga telah mengamanatkan untuk memperkuat berbagai upaya dalam menjadikan Indonesia sebagai Global Halal Hub pada tahun 2024.

Visi menjadikan Indonesia sebagai Global Halal Hub pada tahun 2024 diwujudkan dalam sejumlah kebijakan yang mendukung percepatan pengembangan kawasan industri halal di Indonesia. Hingga saat ini, telah terdapat beberapa Kawasan Industri Halal yang diberikan IUKIH (Izin Usaha Kawasan Industri Halal) seperti Halal Modern Valley di Banten, Safe Lock Halal Industrial Park di Jawa Timur, dan Bintan Inti Halal Hub di Kepulauan Riau.

Baca juga : Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global

Indonesia saat ini menempati posisi ke-4 dalam The Global Islamic Economy Indicator in the State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report. Posisi tersebut juga didukung oleh performa baik Indonesia yang menempati posisi di 10 besar negara dalam beberapa sektor ekonomi halal, seperti dalam sektor pangan, keuangan syariah, farmasi dan kosmetik, serta fashion.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada pembukaan The 9th OIC Halal Expo and World Halal Summit yang digelar di Istanbul, Turkiye, Kamis (24/11).

Baca juga : Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

“Untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada tahun 2024, peran dari UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi di Indonesia menjadi sangat signifikan. Meningkatnya gaya hidup halal di Indonesia menciptakan pasar yang baik di tingkat domestik, ditambah dengan adanya kemudahan berusaha di Kawassan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) membuat semakin mudahnya akses untuk menjangkau pasar global,” kata Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya kolaborasi di tingkat regional di antara negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC), terutama dengan Republik Turkiye.

Baca juga : Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Sebagai informasi, kegiatan The 9th OIC Halal Expo and World Halal Summit merupakan pameran yang diadakan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan The Standard and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) di Istanbul, Turkiye pada 24 – 27 November 2022.

Sebagai salah satu negara mitra dagang terbaik Turkiye, Indonesia mendirikan paviliun terbesar dan diikuti oleh berbagai Pemerintah Daerah yang memiliki potensi halalnya. Salah satunya yakni KPBPB Bintan Wilayah Tanjungpinang dari Provinsi Kepulauan Riau yang menawarkan Kawasan Industri Halal Terintegrasi di Kawasan Dompak dan Senggarang.

“Melihat strategisnya sumber daya Indonesia dalam industri halal, Pemerintah mendukung potensi tersebut dengan kemudahan berusaha di FTZ, KEK, dan Kawasan Industri, yang juga didukung dengan industri manufaktur,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam kegiatan tersebut, Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan Kemenko Perekonomian Kartika Listriana juga terpilih untuk menjadi salah satu pembicara dan mempresentasikan kajiannya dalam konferensi World Halal Summit. Kajian tersebut membahas mengenai analisis pengembangan Kawasan Industri Halal di KPBPB untuk memasuki rantai halal global dan menjawab isu ketahanan pangan.

Terdapat lebih dari 47 pembicara dari lebih dari 26 negara dengan tema “Exploring All Aspects of the Growing Global Halal Industry”. Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan dapat menjangkau investor potensial di bidang rantai suplai halal yang lebih luas dan jejaring dengan fokus yang sama sebagai mitra potensial.*

Artikel Terkait
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas