INDONEWS.ID

  • Rabu, 21/12/2022 21:36 WIB
  • Dukung Optimalisasi TKDN, PBI Hadirkan Produk Alkes Berteknologi Canggih dan Ramah Ala Jepang

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dukung Optimalisasi TKDN, PBI Hadirkan Produk Alkes Berteknologi Canggih dan Ramah Ala Jepang
Salah satu produk Paramount Bed Indonesia (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Paramount Bed Indonesia (PBI) sebagai anak perusahaan Paramount Bed (PB) mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong optimalisasi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), utamanya dalam sektor produk farmasi dan alat kesehatan (Alkes).

Paramount Bed sendiri merupakan produsen tempat tidur rumah sakit dan peralatan perawatan kesehatan berteknologi tinggi dengan reputasi yang sangat baik di sektor kesehatan. Perusahaan ini berdiri di Jepang sekitar 70an tahun silam.

Baca juga : Harap Waspada! Ini Alasan Ribuan Orang Ditolak Masuk Mal

PBI hadir di Indonesia sejak 1996 dan bermarkas di Cikarang, Jawa Barat. Selain memproduksi alat kesehatan untuk kebutuhan dalam negeri, perusahaan yang mengandalkan teknologi "Negeri Sakura" ini juga melakukan ekpor untuk memenuhi kebutuhan konsumen di negara-negara lainnya di dunia.

Hebatnya, perusahaan yang membawa semangat "As Human for Human" atau "Sebagai Manusia untuk Manusia" menjadi salah satu pemenang Good Design Indonesia Award 2022 melalui produk Kasur Elektrik PA-90000 Series. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) sebagai bentuk penghargaan karya desain terbaik di Indonesia.

Baca juga : Buruh Sambut Baik Rencana Pemprov DKI Terbitkan Kartu Pekerja

Direktur Marketing Paramount Bed Indonesia (PBI), Satoshi Miyauchi mengatakan pihaknya mendukung penuh dan mendorong pemerintah melakukan optimalisasi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap produk alat kesehatan (alkes) di Indonesia. Ia menegaskan, seluruh produk yang dilakukan di Cikarang, PBI berupaya menggunakan 100 persen bahan lokal sesuai anjuran pemerintah.

"Kami sudah menggunakan komponen lokal sejak kami hadir di Indonesia pada 1996 silam. Semua proses mulai dari row material seperti pressing, cutting, welding, paiting hingga asembling semua dilakukan di sini (Indonesia-red) menggunakan bahan-bahan lokal," kata Satoshi ketika berbincang dengan wartawan Indonews.id, Rikard Djegadut di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/22).

Semua produk yang dihasilkan PBI, terang Satoshi, secara teliti mengikuti standar Jepang dalam menjamin mutu dan kualitas produk yang mumpuni. Hal ini terbukti, lanjut Satoshi, Paramount Indonesia telah memperoleh sejumlah sertifikasi dari otoritas di Indonesia. Antara lain sertifikat ISO 9001: 2015, ISO 14001: 2015 serta 9001:2016.

"Sekali lagi hanya teknologi saja dari Jepang. Semua dikerjakan di sini. Jadi standar IEC, ISO terpenuhi. Semua itu untuk memastikan kualitas produk kami sehingga produk kami dapat diakui di dunia," tegasnya.

Senada juga disampaikan Hisnin Hasan selaku Manajer Marketing Paramount Bed Indonesia. Hisnin menjelaskan, selain kualitas yang teruji melalui berbagai sertifikasi tersebut, Paramount juga melengkapi produknya dengan pelayanan purna jual atau after sales yang bersifat life time selama produk digunakan. Sementara warranty, PBI menerapkan metode standar yakni 2 tahun waranty.

"Kita punya pelayanan purna jual atau after sale services selama produk dipakai. Setiap tahun kita kirimkan tim teknisi ke rumah sakit untuk mengecek seluruh produk yang kita distribusikan. Dan itu free, tanpa dikenakan biaya tambahan," bebernya.

Keunggulan ini, menurut Hisnin, menjadikan produk Paramout paling favorit dan diminati, terutama jika dilihat dari aspek investasi jangka panjang yang ekonomis. Investasi dengan menggunakan produk Paramout, lanjutnya, sangat tepat bagi rumah sakit-rumah sakit pemerintah untuk mengurangi pemborosan APBN/APBD.

"Kalu misal kita beli produk lain yang satu atau dua tahun sudah rusak, sebenarnya itu juga kan pemborosan untuk kas negara. tetapi kalo kita bicara investasi untuk 20 tahun ke depan, ya insha Allah Paramount bisa kita pertanggung jawabkan secara kualitas dan produk-produk kita bisa dipakai secara long life," ujarnya.

Penuhi Standardisasi CPAKB dan CDAKB

Yang tak kalah penting, lanjut Hisnin menyampaikan, pihaknya telah mengikuti regulasi pemerintah terkait kaidah-kaidah Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB).

Regulasi ini tertuang dalam Permenkes RI Nomor 20 Tahun 2017 tentang Cara Pembuatan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Baik. Kedua persyaratan wajib dipenuhi oleh produsen peralatan kesehatan ini, pihaknya sudah mendapatkannya dari Kemenkes.

"Selain itu, secara Nomor Ijin Edar (NIE), semua produk Paramount sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan. Jadi semua produk yang kita distribusikan di hampir 1800 rumah sakit sudah terdaftar," ungkapnya.

Salah satunya, kata Hisnin, adalah rumah sakit umum pemerintah (RSUP) Sanglah Denpasar. Selama ini, tambahnya, RSUP Sanglah telah menjadi customer Paramount. Ia berharap, kerjasama ini dapat terus berjalan ke depannya.

"Semua produk yang kita distribusikan ke rumah sakit pemerintah itu sudah melalui e-catalog. Hal ini untuk menciptakan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa," ucapnya.

Smart Produk

Terkait spek produk, Satoshi menjelaskan, produk paramount bed dilengkapi dengan beragam spesifikasi. Di antaranya material serta teknologi yang digunakan yang disebut smart bed.

"Pertama itu tempat tidur Paramount itu lebih lunak. Kedua adalah teknologinya. Paramount bed dilengkapi dengan beragam sensor. Kita sebut smart bed," bebernya.

Smart bed ini dilengkapi dengan sensor yang dapat mencegah pasien jatuh dengn membaca gerakan, ketinggian, alarm yang dapat memberitahu perawat melalu nurse call system serta side rail release guard.

Selain itu, smart bed paramount juga mampu mengurangi resiko cedera dan infection control melalui antimicrobial treatment, removal mattres deck serta minimal uneven surface.

"Selain itu, smart bed paramount juga mampu melakukan mobilisasi awal dan memberikan work efficiency bagi perawat dengan teknologi Nemuri SCAN sensor, transferring items dan light weight bed and strecher," tuturnya.

Rental Smart Bed

Pada kesempatan itu, Satoshi menyampaikan, selain menjual produk berupa smart bed, pihaknya juga tengah mengembangkan bisnis rental paramount bed. Model bisnis ini baru dikembangkan di Jabodetabek selama dua tahun terakhir.

"Selama dua tahun ini, model bisnis ini cukup baik. Kita sedang rencanakan untuk melakukan pengembangan di kota lain seperti Surabaya dan Bali dan kota lainnya di Indonesia," imbuhnya.*

Artikel Terkait
Harap Waspada! Ini Alasan Ribuan Orang Ditolak Masuk Mal
Buruh Sambut Baik Rencana Pemprov DKI Terbitkan Kartu Pekerja
Artikel Terkini
Regional 4 Jadi Ayah Asuh Anak Stunting Pemayung
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Menko Airlangga Sampaikan Sukses Indonesia Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Politik, dan Lanjutkan Upaya Transisi Energi
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas