INDONEWS.ID

  • Rabu, 15/03/2023 15:13 WIB
  • Perkuat Hubungan Bilateral, Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework For Prosperity (IPEF)

  • Oleh :
    • luska
Perkuat Hubungan Bilateral, Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework For Prosperity (IPEF)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dukungan Pemerintah Amerika Serikat terhadap penguatan hubungan bilateral RI-AS kembali disuarakan melalui pertemuan bilateral yang dilaksanakan secara virtual antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Katherine Tai, Rabu (15/03). Turut mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan virtual yaitu Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional.

Mengawali pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah AS terhadap Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan perundingan putaran kedua IPEF di Bali. “Kami harap Delegasi anda dapat menikmati keramahan dan keindahan Bali untuk satu minggu kedepan,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga : Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkrit dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh negara anggota IPEF khususnya bagi pekerja, konsumen, bisnis, dan investor.

“Tujuan kami pada IPEF yaitu meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan ekonomi dikawasan Indo-Pasifik dengan menghadirkan ide serta inovasi baru untuk mendorong dan memperdalam perdagangan lintas batas. Kami juga fokus pada manfaat nyata dari IPEF yang diwujudkan melalui peningkatan Perdagangan dan Investasi,” tegas Menko Airlangga.

Baca juga : Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD

Menanggapi pernyataan Menko Airlangga, Ambassador Tai menyampaikan optimisme Pemerintah AS bahwa IPEF dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. “Kami melihat beberapa potensi kolaborasi di beberapa sektor dapat didorong untuk penguatan hubungan bilateral kita, seperti peningkatan kompetensi digital, teknologi bersih, dan jasa perbankan,” sambut Ambassador Tai.

Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan Ambassador Tai untuk menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian Pemerintah AS diantaranya penerapan Neraca Komoditas (NK) bagi produk impor dan regulasi Indonesia yang mengatur pengenaan Bea Masuk untuk barang tidak berwujud (intangible goods).

Baca juga : Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak

Menko Airlangga menjelaskan bahwa pada dasarnya penerapan Neraca Komoditas bertujuan untuk mengendalikan jumlah peredaran barang yang akan berdampak pada harga jual ke konsumen seperti penerapan NK untuk produk Gula dan Migas.

Pada prinsipnya penerapan Neraca Komoditas didasarkan pada permintaan importir melalui platform digital. Neraca Komoditas diterapkan untuk memberikan keseimbangan harga bagi masyarakat. Saat ini Pemerintah masih terbuka terhadap masukan seluruh pemangku kepentingan untuk menyempurnakan mekanisme Neraca Komoditas,” jelas Menko Airlangga.

Mengakhiri pertemuan, Ambassador Tai menyampaikan akan menyambut delegasi Indonesia dan 12 negara mitra IPEF lainnya pada pertemuan tingkat Menteri IPEF bulan Mei 2023. (Lka)
 

Artikel Terkait
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Artikel Terkini
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Perkembangan Terbaru dan "Historic Milestoe" Aturan Kesehatan Internasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas